Pati, Jawa Tengah - Selain nasi gandul, sego tewel dan petis runting, salah satu kuliner yang wajib anda coba saat berkunjung di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, adalah sego tempe bosok atau nasi tempe busuk yang menggugah selera.
Tempe bosok ini busuk bukan karena sudah tidak bisa dikonsumsi lagi, namun tempe membusuk karena adanya proses fermentasi. Dilihat secara fisik, tempe bosok terlihat lebih hitam dan lembek dibandingkan dengan tempe yang masih segar. Dari aromanya, tempe bosok mengeluarkan aroma khasnya tersendiri. Karena aromanya inilah tempe bosok menjadi penyedap makanan sego tempe bosok yang khas.
Makanan jadul ini bisa anda temukan di Desa Kebowan, Kecamatan winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Menurut pemilik warung sego tempe bosok, Yanti, warung sego tempe bosok miliknya ini meneruskan usaha orang tua suaminya yang telah meninggal dunia. Setiap hari warungnya yang buka mulai pukul 05.00 WIB ini ramai pembeli yang ingin sarapan pagi.
“Alhamdulillah setiap hari selalu habis sebelum jam 10 pagi, kalo hari minggu bahkan kadang sampai kehabisan nasi. Mereka biasanya datang sekeluarga untuk sarapan pagi,” ujar Yanti, Senin (7/3/2022)
Yanti menjelaskan, untuk membuat tempe bosok prosesnya adalah tempe yang baru beli di pasar atau pedagang sayur keliling disimpan dalam suhu ruangan selama satu atau dua hari. Periode ini cukup untuk membuat tempe busuk yang teksturnya masih padat dan aromanya masih bisa ditolerir.
“Setelah 1-2 hari tempe yang menjadi semangit ini warnanya mulai kecoklatan. Teksturnya juga semakin lama akan semakin lembek. Yang paling kentara adalah aromanya yang menyengat. Meski tempe semangit ini busuk, tetap aman dikonsumsi kok. Asalkan tidak berair dan aroma menyengatnya makin tajam,” jelasnya.
Load more