Boyolali, Jawa Tengah – Masa pandemi Covid-19 membuat seorang warga di Dusun Jatirejo, Kopen, Teras, Boyolali, Jawa Tengah harus putar otak untuk tetap bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Jadi saat pandemi ketemu teman yang juga peternak jangkrik. Saya kemudian coba-coba ikut, ternyata juga berhasil,” kata Eko saat ditemui di rumahnya Senin (28/3/2022).
Lebih lanjut Eko menuturkan pada awal usaha mengeluarkan modal untuk dua boks jangkrik dan pakannya menghabiskan Rp500.000.
“Untuk panennya setiap bulan, tiap panen, satu boks bisa menghasilkan 30 kilogram. Satu kilogramnya pas harga turun jadi harganya Rp25.000,” jelasnya.
Dalam sebulan untuk dua boks, Eko minimal mendapatkan penghasilan dari budidaya jangkrik sekitar Rp1.500.000.
“Pakannya hanya sentrat, untuk yang masih kecil nanti sentratnya di-blender agar dia bisa tercerna. Kalau sudah besar ya langsung kita sebarkan di tempat naruh pakan itu. Selain itu ya buah-buahan, gampang kok makannya,” ucapnya.
Hasil budidaya Eko dipasarkan di wilayah Yogjakarta, Boyolali dan Klaten, selain itu sudah ada sales yang langsung datang ke rumahnya untuk membeli jangkriknya.
“Perawatan jangkrik alam terbilang cukup mudah dan pembeli sudah datang kesini untuk mengambil,” tandasnya. (Agus Saptono/Buz)
Load more