"Hampir tiap hari pesan ke perajin gula, karena melayani pembeli di online," ujar Yanti, salah seorang penjual cimplung di Kecamatan Karanglewas.
Dia mengiklankan atau open order cimplung di marketplace dan grup media sosial. Cara pemasaran ini lebih mudah dan efektif. Dia hanya memesan ke perajin sesuai order hari itu.
"Kecuali dimasukan ke kulkas, cimplung temasuk kudapan basah yang cepat basi," ujarnya.
Oleh karenanya dengan cara open order, jumlah, jenis bahan, dan waktu pengiriman yang diinginkan pemesan, bisa tepat.
Cimplung ternyata tidak hanya rasanya yang manis. Karena disuka semua kalangan dan usia, bisnis cimplung ini juga tetap manis.(Sonik Jatmiko/Buz)
Load more