Wonosobo, Jawa Tengah – Aroma daun pisang pun begitu kuat, saat masakan Garang Asem disajikan di meja. Garang Asem ini menjadi sajian yang berbeda, karena biasanya kuliner ini dimasak menggunakan wajan dan ketika telah matang langsung disajikan diatas piring atau mangkok.
Kuliner Garang Asam daun pisang ini bisa ditemui di Rumah Makan Poro Rojo yang terletak di Desa Mudal, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, Jawa Tengah. Cukup 10 menit ke arah utara dari Alun-Alun Wonosobo, lokasi rumah makan ini pun tak biasa karena berada persis dipinggir area persawahan yang jauh dari keramaian kota.
Daging ayam empuk yang dikukus bercampur dengan bumbu garang asem pekat, menjadikan lidah pengunjung bergetar.
Menurut pemilik rumah makan, Warsigit, sajian garang asem miliknya ini memang dibuat berbeda dengan biasanya. Rasa asam sajian tersebut berasal dari bahan alami yakni tomat hijau. Selain itu, untuk menambah cita rasa Warsigit memasukan cabai utuh didalam kuah garang asam.
“Kami memang mencoba hal baru dengan membungkus garang asem dengan daun pisang yang dikukus. Proses pembuatannya pun sederhana, tapi butuh teknik tidak bisa sembarangan, apalagi pengukusannya pun bisa sampai 3 jam,” kata Warsigit.
Untuk menikmati sajian ini, pengunjung cukup membayar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu rupiah perbungkusnya, karena ayam yang disajikan pada garang asem ini ada 2 jenis, yakni ayam kampung dan ayam lehor.
“Pembeli tinggal memilih, mau yang isinya ayam kampung atau ayam lehor semuanya ada,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut pelanggan setia kuliner garang asem asal Wonosobo, Nur Fatimah, menyatakan hampir setiap akhir pekan atau hari libur ia dan keluarga selalu menyempatkan untuk berkunjung ke rumah makan Pororojo hanya untuk sekedar menikmati sajian garang asem berbalut daun pisang ini.
“Disajikannya waktu masih panas gitu, jadi aroma daun pisangnya terasa banget. Untuk rasa kuahnya itu perpaduan asem, pedas dan seger. Apalagi daging ayamnya empuk banget seperti dipresto,” ujarnya. (Ronaldo Bramantyo/Buz)
Load more