Pati, Jawa Tengah - Jelang bulan suci Ramadhan SMA PGRI 2 Kayen dan Pemerintah Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggelar lomba inovasi kuliner dengan pemanfaatan dari pangan lokal.
Dalam lomba ini peserta diminta untuk membuat camilan atau kudapan dengan bahan ketela ataupun ubi yang diolah menjadi berbagai macam menu takjil saat berbuka puasa.
Ibu-ibu peserta lomba tampak antusias dalam mengolah pangan lokal ini. Setiap Desa di Kecamatan Kayen mengirimkan wakilnya dengan berbagai macam inovasi olahan ketela ataupun ubi.
Salah satu peserta dari Desa Kayen, Ika Inayati, menyambut baik lomba inovasi kuliner dengan pemanfaatan dari pangan lokal ini. Dengan lomba ini dia berharap nantinya bisa ditularkan pada warga di desanya, sehingga di kemudian hari diharapkan bisa meningkatkan perekonomian rumah tangga warga.
“Dengan lomba semacam ini bermanfaat sekali bagi kami dan resep olahan makanan tradisional ini dapat ditularkan ke ibu-ibu lainnya. Sehingga ini bisa jadi peluang usaha rumah tangga,” ujar Ika Inayati, Rabu (30/3/2022).
“Ini kami membuat wingko dari singkong, jadi biar ada variasi kue selain dari terigu. Dan ini bisa dikenalkan ke masyarakat lain sebagai kudapan agar tidak tergantung dengan bahan terigu,” lanjutnya.
Setelah semua peserta menyelesaikan mengolah pangan lokal menjadi berbagai camilan atau kudapan, kemudian disajikan di meja peserta. Satu persatu hasil olahan dari ketela ataupun ubi ini ditata di piring dengan hiasan sangat menarik. Selanjutnya satu persatu berbagai hasil olahan tersebut dicicipi dan di nilai oleh dewan juri.
Siti Asiyah, salah satu dewan juri dan guru tata boga SMA PGRI 2 Kayen, mengatakan, lomba ini digelar untuk merangsang masyarakat, khusunya ibu-ibu agar mau memanfaatkan pangan lokal yang ada di sekitar rumah.
Sehingga nantinya bisa meningkatkan perekomian rumah tangga. Apalagi sebentar lagi puasa, sehingga iovasi kuliner ini juga diharapkan nanti bisa disajikan sebagai takjil saat berbuka puasa.
“Ini merupakan suatu kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan tujuan agar kita bisa berbagi dengan masyarakat tentang pengolahan makanan berbahan lokal kemudian menambah income bagi masyakarat khususnya ibu-ibu rumah tangga,” kata Siti Asiyah.
Apalagi sebentar lagi puasa, sehingga iovasi kuliner ini juga diharapkan nanti bisa disajikan sebagai takjil saat berbuka puasa.
“Jadi ini selain bisa menjadi pilihan ekonomi masyarakat juga bisa memberikan pelajaran kepada ibu-ibu untuk membuat olahan makanan berbahan lokal yang bisa dijadikan takjil untuk rumah tangga mereka,” imbuhnya.
Setelah menggelar lomba inovasi kuliner dengan pemanfaatan dari pangan lokal, nantinya tidak hanya berhenti disitu saja. Namun juga ada pelatihan dan pendampingan dari pihak SMA PGRI 2 Kayen untuk mengembangkan inovasi kuliner berbahan pangan lokal ini hingga bisa dipasarkan. (Abdul Rohim/Buz)
Load more