Banyumas, Jawa Tengah - Tradisi nyadran jelang bulan puasa, masih dijalankan oleh warga Banyumas. Salah satunya adalah ziarah ke yang hidup. Tradisi ini sebagai bentuk adab dan pencucian diri sebelum menjalani ibadah di bulan baik.
Ziarah ke yang hidup, ujarnya, dilakukan terutama ke saudara lebih tua. Misalnya yang terdekat adalah orang tua yang masih hidup, lalu kakak kandung atau ipar, lalu kakak atau adik dari orang tua, dan seterusnya.
"Ibu saya pesan, yang terpenting adalah kunjungannya. Karena kalau ketemu secara fisik ada makna lebih, termasuk bentuk bakti atau penghormatan kepada mereka," ujarnya.
Tentu saja, saat berziarah, biasanya membawa serta makanan. Lazimnya berbentuk makanan matang siap santap. Lengkap nasi dan lauknya.
Makanan itu dimasak oleh mereka sendiri yang akan berziarah. Lalu dimasukan dalam satu bakul atau rantang bersusun.
Bakul atau rantang bersusun itulah yang akan diisi sekedar hasil bumi atau makanan apapun, bahkan kadang uang ala kadarnya oleh yang diziarahi.
Load more