Semarang, Jawa Tengah - Tiap daerah punya tradisi khas pada bulan Ramadhan. Seperti di Kota Semarang Jawa Tengah, masyarakat yang bermukim di Kampung Pekojan punya tradisi berbuka puasa dengan bubur India.
"Mereka punya menu makanan khas yang berasal dari nenek moyang. Satu diantaranya adalah bubur rempah yang kemudian disebut bubur India merujuk asal nenek moyang mereka yang berasal dari Gujarat India. Nah, bubur itulah yang kini hingga kini menjadi hidangan berbuka puasa di bulan Ramadhan," jelas Pak Ahmad, ditemui saat membuat bubur, Minggu (3/4/2022).
Pengurus Masjid Pekojan setiap tahun selama sebulan penuh akan memasak bubur India. Mereka membuat dapur di belakang masjid. Ada tungku besar berbahan bakar kayu serta dandang atau panci besar yang dipakai untuk menanak bubur. Mereka sudah memulai meracik masakan sejak siang bakda dhuhur.
"Bubur India punya ciri khas rasa dan aroma rempahnya yang kuat. Bumbunya antara lain bawang, laos, jahe, batang serai, kapulaga, daun korokeling, daun salam, dan lain-lain. Ada juga campuran sayur wortel di dalamnya," ungkap Pak Ahmad.
Bahan utamanya beras yang dicampur air dan santan kelapa. Semua bahan dan bumbu dicampur dan diaduk terus samlai matang agar tidak mengefak bagian bawahnya. Proses ini memakan waktu hampir empat jam.
Setelah matang, bubur didiamkan selama setengah jam agar hangat. Baru kemudian dituang ke dalam mangkok dan piring yang ditata berjejer di serambi samping masjid. Biasanya ada donatur yang bergantian menybang lauk pauk seperti gulai sapi, sayur lodeh, telur pindang, hingga buah-buahan.
Tak hanya masyarakat Khoja yang ikut berbuka, tapi warga umum bahkan para musafir pun juga bisa ikut menikmati bubur khas tersebut. Maka tak heran jika setiap jelang maghrib hingga jelang isya, Masjid Pekojan selalu ramai. (Teguh Joko Sutrisno/Buz).
Load more