Yogyakarta, DIY - Karya busana muslim kini mengalami kemajuan cukup pesat dengan hadirnya para desainer muda di tanah air. Salah satunya yang menjadi tren busana muslim akan ditampilkan pada ajang Muffest 2022 di Yogyakarta.
Hanum Rahmadiyanti, yang akrab disapa Nenni perancang asal Blora Jawa Tengah misalnya, datang ke kota Yogyakarta dengan membawa karya "Membumi Bersama" berkolaborasi dengan Dekranasda Kanupaten Blora, ia menyuguhkan rancangan bertema alam.
Memurutnya, karya khas yang ditampilkan pada Muffest 2022 ( Muslim Fhashion Fastival (MUFFEST) +2022) memiliki tema hutan jati, batik warna alam dengan pewarnaan alami hingga kekayaan alam Blora, Jawa Tengah.
Hutan jati yang sesungguhnya menjadi ekosistem alami senantiasa berkaitan dengan kehidupan masyarakat Blora, dimunculkan dengan motif daun Jati. Tak hanya itu, diantara pola daun jati, dihiasi motif yang menjadi ikon seni tradisi di Blora yakni seni Barongan.
" Sebagai anak muda asli Blora saya ingin sekali bisa mengembangkan fesyen di Blora, terutama fesyen muslim Ready to wear. Saya menggandeng pengrajin Batik Blora membuat Fashion Hijab kombinasi Batik khas blora dengan style Modest Elegant Daily," ujar Nenni saat ditemui di kawasan kuliner Timoho Yogyakarta, Selasa (5/42022)
Nenni tertarik untuk mangangkat Batik blora karna warna yang menarik soft dengan proses pembuatan menggunakan pewarna alam indigo, selain itu Tren ini harus dimulai karena Batik Blora mengandung makna seribu satu cerita yang terkandung dalam setiap motifnya.
Seperti motif daun jati yang bermakna bahwa di Blora banyak kebun jati, motif barongan yang bermakna seni yang terkenal di Blora, motif pompa minyak hindia yang bermakna kekayaan alam yang ada di Blora.
Dari sinilah Batik Blora harus di brandingkan sampai kancah international. Kolaborasi dan show perdana ini bisa membantu menaikan Awarness dan branding di bidang batik Blora.
" Selain untuk seragam pemerintahan, Batik juga bisa digunakan untuk Fashion muslim dengan Style Modest Elegant Daily, yang dimana kita bisa kenakan setiap hari, maupun acara acara Hang out daily pribadi," ungkap Neni.
Nenni mengaku ingin mengangkat pengrajin batik tradisional Blora untuk bisa lebih semangat dalam berkarya memajukan Kabupaten Blora menjadi pusat Tren Batik Modern.
Sementara ketua Dekranas Blora, Ainia Shalichah Arief Rohman, keragaman batik Blora merupakan kekuatan ekonomi bagi masyarakat setempat. Bersama dengan UMKM Batik dan Pengrajin Batik Blora, Hanum By Rahmadiyanti berkolaborasi dengan Dekranasda Blora, berharap Fashion Show & Pameran di acara Muffest+ 2022 yang di selenggarakan oleh IFC Jogjakarta ( Indonesian Fashion Chamber ) pada Sabtu, 09 April 2022 pukul 15.00 – 18.00 WIB, bisa mengangkat batik Blora yang melekat sebagai destinasi fashion Muslim.
"..Besar harapan dukungan dan motivasi kita semua atas terselenggaranya event ini dan harapan bangkitanya ekonomi Indonesia terutama di Blora. Selain itu kami berharap dari event ini, Blora bisa menjadi pusat Fhasion Batik Muslim Terbesar yang ada di indonesia," ungkap Ainia.
Bagi Ainia, keunggulan Batik Blora setidaknya bisa menjadi daya tarik wisata, sekaligus memperkaya khasanah budaya batik di Indonesia. Blora menjadi kota batik
".. Dalam rangka mengangkat kearifan lokal dan wastra blora di pagelaran event tahunan Muslim Fashion Festival di Yogyakarta dimana kita pahami branding tersebut akan mempunyai harapan bersama dalam memajukan fashion muslim di Indonesia, khususnya penggunaan dan pengembangan Batik khas Blora untuk di promosikan ke dunia Fashion Muslim di kancah Nasional hingga International," pungkas Ainia. (Nuryanto Y
Load more