Jakarta, - Rumah tradisional Jawa Barat yang bisa dibayangkan terbuat dari material alami seperti bambu, kayu, dan batu, selalu menarik sebagai bangunan yang berkarakter masyarakat Sunda yang agraris. Sosoknya ringan dan ramah terhadap alam yang bernuansa tropis menginspirasi banyak ide untuk bangunan fungsi baru.
Rumah Pasundan berciri Saung Bambu ini belum banyak diungkap asal-usul serta keistimewaannya, sehingga kisahnya menarik mengundang tanya. Demikian diulas dalam seminar virtual berjudul Balada Rumah Pasundan pada Kamis (14/4).
Seminar rumah khas Jawa Barat sebagai salah satu ikon arsitektur Nusantara ini menggali keunikan arsitektur daerah yang memiliki falsafah adiluhung dan perlu diketahui masyarakat luas.
“Kami menyelenggarakan seminar online ini sebagai bentuk partisipasi kami dalam menyebarluaskan informasi tentang karya Arsitek dan ke-khasan arsitektur di Indonesia yang potensial dan sangat membanggakan. Kami bersyukur akhirnya sampai di tataran Pasundan, dan mendapat respon yang sangat baik dari Ketua IAI Jawa Barat bersama teman-teman arsitek, serta masyarakat pemerhati arsitektur dari seluruh Indonesia,” ujar Direktur PT Kenari Djaja Prima Hendry Sjarifudin, dalam kata sambutan pembuka seminar.
Menurutnya, bangunan khas Jawa Barat yang akrab dengan kehidupan masyarakat Sunda dan lingkungan alamnya, sangat menarik dibahas dalam seminar, karena banyak yang ‘rindu’ dan merasa ‘kehilangan’.
“Kami merancang Seminar berjudul Balada Rumah Pasundan, agar ‘Kisah’ di balik latar belakang budaya arsitektur Jawa Barat yang ‘sayup-sayup terdengar’ akan terungkap, oleh ahlinya yang kompeten,” tambah Hendry Sjarifudin.
Dia pun berharap pengalaman para narasumber sebagai pelaku sejarah, seni dan budaya di bumi Parahyangan ini, mendukung upaya kita mendapatkan kisah arsitektur “Rumah Pasundan” untuk bisa dilestarikan dan dikembangkan, sebagai potensi daerah yang bisa dibanggakan.
Load more