Gresik, Jawa Timur- Bagi pecinta kuliner makanan khas Gresik. Tidak lengkap jika belum berkunjung ke Warung Makan Ekowisata Godong Gedang, yang banyak menyajikan aneka makanan khas Gresik. Salah satunya bandeng bakar yang menjadi ikon makanan khas Gresik yang disajikan dalam bungkus daun pisang. Istilah Jawa (Godong Gedang).
Bandeng bakar bungkus daun pisang ini, merupakan menu andalan bulan suci Ramadhan, di warung yang berada di Jalan Graha Bunder Asri Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Selain makanan dan minuman, pengunjung juga bisa menikmati suasana alam Instagramable ala tempo dulu.
Saat memasuki warung ini, suasana ruangan di penuhi rerumputan hijau yang menambah kesegaran selama berbuka puasa. Lalu samping tempat kasir terdapat dinding yang terbuat dari kayu. Kursi dan meja pun estetik dari bahan kayu. Di bagian pojok kiri belakang, ada bangunan Gubuk sebagai Musala. Pengunjung pun bisa menikmati sajian makanan sembari berswafoto ria dengan aneka view jadul.
Salah satu pengunjung Iftahiyal Muthmainnah mengaku sangat senang bisa berbuka puasa dengan ikan bandeng bakar godong gedang. Karena bisa mengobati kerinduan akan makanan khas Gresik dan Bawean.
“Bandengnya halus dan lembut, sangat enak, ditambah bumbu dan sambel ulek Bawean,” ucapnya.
Sementara itu, owner warkop godong gedang Hilal mengatakan, penyajian daun pisang yang dibakar di hidangan ikan bakar bandeng, menjadi menu istimewa di warung makannya.
“Dengan cara bandeng dibakar dengan daun pisang. Dilengkapi komposisi bumbu khas Bawean,” ucapnya.
Menurutnya, sajian makanan ikan bandeng bakar daun pisang menjadi menu paling terbaik di bulan Ramadhan. Ditambah lagi sambel ulek pedas khas Pulau Bawean membuat makanan bandeng bakar ini nikmat dan lezat.
“Ini makanan best seller disini saat berbuka puasa. Apalagi bandeng yang disajikan bandeng tanpa duri,” jelasnya.
Nah kenapa memakai daun pisang? Pria kelahiran pulau Bawean itu menjelaskan, daun pisang sebagai pelindung sebelum menikmati bandeng.
“Sehingga pengunjung saat makan ikan bandeng bakar, bisa lebih higienis. Karena arang sudah tidak menempel di ikannya,” jelasnya
Hilal menambahkan, di bulan ramadhan ini, pengunjung mulai banyak mengunjungi warung makan yang nyelempit di tengah perkebunan itu. Kendati jauh dari jalan raya, suasana hening Asri alam membuat banyak pengunjung datang. Mayoritas dari mereka (pengunjung) keluarga kian ramai menikmati berbuka di warung itu.
“Tempat ini sangat cocok buat arena liburan kuliner untuk keluarga,” tambahnya.
Masalah harga pun sangat terjangkau nan ekonomis. Satu porsi bandeng bakar Rp 39 ribu. Serta ada menu lainnya seperti ikan benggol bakar, ayam bakar, serta tak ketinggalan camilan koncok-koncok khas Bawean.(mhb/rey)
Load more