Banyumas, Jawa Tengah - Sumarno (30) warga Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Jateng mampu berkreasi diatas daun nangka. melalui tangan dinginnya, kaligrafi indah diatas daun nangka kering telah diminati hingga mancanegara.
"Cuman harus dipilih yang tidak terlalu muda atau tua. Harus pas, nanti akan menentukan kelenturan daun," ujarnya.
Bahan yang pas kelenturannya, menjamin pengerjaan dan hasil akhir. Tak jarang, prosesnya sudah di bagian akhir, malah patah atau robek.
Daun nangka lalu dibuat sketsa kaligrafi yang akan dibuat. Sketsa ditorehkan hati-hati dengan pensil.
Dari sketsa itu, Sumarno lalu membuat semacam ukuran tiga dimensi. Proses pengerjaannya menggunakan pisau kecil tajam.
"Harus hati-hati dan fokus. Pisau juga harus selalu dalam kondisi tajam, terutama bagian ujungnya," ujarnya.
Dan kaligrafi berbentuk siluet di daun nangka terbentuk. Dia biasanya memberikan finishing warna emas atau sekedar cat pelindung, agar lebih menonjol dan awet.
Sumarno mengaku terinspirasi dari seniman Spanyol yang membuat siluet wajah dari daun, di media sosial. Dia lalu mencoba meniru dengan beraneka daun tumbuhan Indonesia.
"Ternyata paling pas, daun nangka. Tekstur dan pola alaminya juga sudah terlihat indah," ujarnya.
Selain kaligrafi, Sumarno juga membuat siluet wajah. Klien bisa mengirim foto wajah, untuk dibuat lukisan siluetnya.
Karyanya dipesan melalui media sosial. Klien mulai dari orang Indonesia hingga mancanegara. Warga Australia dan Thailand, kerap memesan hasil karyanya.
Lalu berapa harganya? Sumarno mematok harga Rp 60 - 180 ribu untuk tiap karyanya. Kaligrafi daun nangka yang eksotis sudah lengkap dengan pigura.(sjo/mii)
Load more