Semarang, Jawa Tengah - Suasana teduh terasa saat kita memasuki sebuah pondok pesantren yang berada di lereng Gunung Gajah Mungkur, Banyubiru, Kabupaten Semarang. Selain udaranya yang sejuk karena berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut, lantunan ayat suci Alquran yang menggema di salah satu sudut ruangan sebuah pondok pesantren (ponpes), semakin membuat suasana di tempat ini nyaman dan tenang.
Setiap hari puluhan santri yang tak lagi berusia muda tampak khusyuk menyimak dan membaca mushaf di hadapan para ustadz.
Sri Ariati salah satu santri asal Wonokromo, Surabaya yang kini memasuki usia 80 tahun, menceritakan awal ia bisa mengenal Ponpes Kasepuhan Raden Rahmat dan bergabung sejak Desember 2021.
“Pertama kali dapat informasi pondok ini dari sebuah radio di Surabaya. Sebelumnya juga sering ikut majelis taklim, tetapi belum ketemu yang sreg (cocok),” ujarnya saat dijumpai di Ponpes, Rabu (20/4/2022).
Ada alasan tersendiri mengapa Ia memilih untuk mondok (tinggal) di Ponpes Kasepuhan Raden Rahmat, ibu tiga orang anak itu mengaku mendapatkan apa yang selama ini ia cari, yakni ketenangan hati.
“Kebetulan saya masih berkerabat dengan keluarga besar Ponpes Tremas Pacitan. Pernah ngaji di sana, tapi ustadz-ustadznya keponakan saya semua, belum lagi pengurusnya. Jadinya, seperti di rumah sendiri, banyak ngobrolnya kurang belajarnya,” ungkapnya.
Load more