Jakarta - Perayaan Lebaran Lebaran dan Tahun Baru takkan lengkap jika tanpa petasan. Anak-anak sudah tidak sabar menggunakan uang saku dari orang tuanya untuk membeli petasan.
Meski sudah menjadi tradisi, namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melarang warga menyalakan petasan saat malam takbiran hingga Hari Raya Idul Fitri karena dinilai mengganggu ketertiban umum.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin meminta masyarakat untuk tidak menyalakan petasan karena bisa membahayakan keselamatan.
Bagaimana sebenarnya sejarah petasan di Indonesia?
Petasan adalah peledak berupa bubuk yang sudah dikemas ke dalam beberapa lapis kertas, biasanya bersumbu, digunakan untuk merayakan berbagai peristiwa, seperti Lebaran, tahun baru, perkawinan. Benda ini berdaya ledak rendah atau low explosive.
Pertama Kali Ditemukan di China
Sejarah petasan pertama kali ditemukan pada tahun 200 SM di Dinasti Han, Tiongkok, China.
China mulai mengenal bazhou, peledak yang berasal dari bambu. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat China, bazhou tidak sengaja ditemukan oleh juru masak. Saat itu ia memasak menggunakan bambu dengan campuran berbagai bahan termasuk batu bara, sulfur, dan potasium nitrat.
Load more