Kemudian pada tahun 1933, Franklin D Roosevelt, sepupu dari Theodore Roosevelt yang pada saat itu menjadi Presiden Amerika Serikat, mengeluarkan perintah eksekutif dengan tujuan mengakhiri krisis umum bank. Perintah ini mengharuskan masyarakat mengembalikan sebanyak-banyaknya koin emas kepada pemerintah.
Meskipun produksi koin Double Eagle dihentikan, tetapi beberapa dari produksi tahun 1933 berhasil keluar dari percetakan. Agen federal melacak dan menghancurkan 9 dari 10 koin diyakini ada pada saat itu. Satu-satunya koin pun pada saat itu dimiliki oleh Raja Farouk dari Mesir pada tahun 1940-an.
Pada tahun 1944, perwakilan Farouk dianugerahi lisensi ekspor untuk koin tersebut. Meskipun faktanya koin itu secara teknis seharusnya dianggap barang selundupan yang dicuri dari AS.
Diyakini bahwa koin Farouk akhirnya berakhir di tangan Stephen Fenton, seorang pedagang koin Inggris. Ketika dia membawanya ke New York City untuk menjualnya pada tahun 1996, dia ditangkap dalam operasi penyergapan yang dilakukan oleh Secret Service. Koin disita dan Fenton pun ditangkap.
Setelah proses hukum yang panjang, diputuskan bahwa Pemerintah Amerika Serikat dapat membuat kesepakatan di luar pengadilan untuk menjual koin dan membagi hasilnya.
Termasuk biaya rumah lelang plus $20 nilai dari koin, koin tersebut terjual sekitar $7,6 juta pada tahun 2002, harga lelang tertinggi untuk koin apa pun pada saat itu. Namun pada Juni 2021, Double Eagle dilelang lagi dan dijual seharga $18,9 juta.(awy)
Load more