“Cerita Desa Penari berangkat dari KKN 2008 itu ada 6 mahasiswa, dari Surabaya, nah dalam study kasusnya dua remaja ini ada ikatan asmara sehingga dalam menjelajah itu tida di situs, keluar situs,” cerita Sudirman.
Melanjutkan ceritanya, Sudirman berujar bahwa dua mahasiswa itu diundang oleh seseorang untuk datang ke rumahnya. Di situ mereka dijamu dengan berbagai makanan. Bahkan mereka juga diberi bekal yang dibungkus menggunakan koran.
Seusai dari rumah orang tersebut, kedua mahasiswa itu langsung memberitahukan pada teman-temannya tentang desa yang baru saja mereka kunjungi.
“Agak di utaranya di situ ketemu dengan seseorang diajak mampir ke rumahnya, sampai di rumahnya diberi suguhan, dijamu, makanan disuruh ini, dan ceritalah ini desa apa. Si mahasiswa itu tanya begitu, si mahasiswa itu tanya begitu, dijawablah ini desa Penari,” tuturnya.
“Karena sudah sore dia pamit pulang, pulang itu diberi bingkisan, bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran dimasukkan di tas dibawalah pulang langsung ke wisata Rowo Bayu di bawah tiang bendera itu ada bundaran bangunan teman-teannya sudah di situ,” ungkapnya.
View this post on Instagram
A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)
Load more