View this post on Instagram
A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)
“Setelah dibuka isinya kepala kera baru dipotong, si laki-lakinya si mahasiswa ini langsung pingsan, dalam beberapa hari langsung meninggal, keudian ceweknya menyusul satu bulan (meninggal), itu cerita sesungguhnya dari versi Kepala Desa Rowo Bayu,” paparnya.
Dikaitkan dengan cerita KKN di Desa Penari, Rowo Bayu Banyuwangi ternyata memiliki sejarah yang panjang.
Melansir dari laman Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Rowo Bayu Banyuwangi menyimpan kisah sejarah Prabu Tawang Alun.
Prabu Tawang Alun merupakan salah satu Raja Kerajaan Blambangan. Cerita dimulai pada 1767 saat ekspedisi militer VOC menginjakkan kakinya di Blambangan guna membantu kerajaan agar bisa bebas dari pengaruh kerajaan-kerajaan di Bali. VOC berhasil mengalahkan pasukan Bali pada Februari 1867.
Tetapi empat bulan kemudian, saudara tiri Pangeran Adipati Dauningrat (1736-1764), patih Raja terakhir Blambangan, Wong Agung Wilis ternyata melakukan pemberontakan.
Dalam kurun waktu setahun VOC berhasil mengalahkan Wong Agung Wilis lalu pada 1771 mereka menunjuk keluarga bupati Surabaya menjadi bupati Blambangan untuk program Jawanisasi dan Islamisasi di Blambangan yang bertujuan untuk memutus hubungan Blambangan dan Bali.
Load more