Semut, makhluk hidup yang sangat kecil dan memiliki nama latin formicidae ini masuk dalam keluarga serangga yang masih satu keturunan dengan generasi tawon. Mereka sering ditemui pada daerah beriklim tropis, salah satunya seperti di Indonesia.
Ada analisis menyebutkan dari hasil penelitiannya mengenai semut, ternyata semut salah satu serangga hasil dari proses evolusi capung. Proses ini diperkiraan terjadi di 120 atau 170 juta tahun yang lalu. Di zaman itu, populasi semut masih terbilang langka tidak seperti sekarang.
Jenis semut jumlahnya sangat banyak, kurang lebih terdapat 12.500 spesies yang terdapat di dunia. Semut dikenal sebagai serangga sosial, hal ini dikarenakan semut hidup secara berkelompok yang jika dihitung bisa mencapai ratusan hingga ribuan banyaknya.
Beberapa jenis semut sangat dikenal dan keberadaannya sering dijumpai oleh manusia seperti semut hitam, semut besar, semut merah, semut api dan semut rangrang. Terkadang rayap juga disebut sebagai semut putih, tetapi ternyata sama sekali berbeda dengan kelompok semut.
Cara semut hidup, yaitu dengan membangun kekuasaan daerah yang luas untuk mendukung kehidupan para kelompoknya. Hal ini dibuktikan dengan kekompakan semut untuk membuat sarang-sarangnya secara teratur berdasarkan dengan kelompoknya.
Dalam satu kelompok semut terbagi menjadi beberapa bagian seperti semut pekerja, semut pejantan, semut penjaga dan ratu semut yang masing-masing memiliki tugas tertentu. Sebab itu semut disebut superorganisme.
Namun, jangan meremehkan tubuh semut yang kecil walaupun kecil semut menjadi salah satu hewan yang sangat kuat. Bahkan semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali lipat dari berat badannya sendiri. Sebagai perbandingannya, gajah saja hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali lipat dari berat badannya sendiri.
Load more