tvOnenews - Patah hati pasti pernah dialami oleh setiap orang, ini merupakan salah satu fase dalam hidup, terutama bagi mereka yang telah tumbuh dewasa.
Semakin dewasa, semakin banyak pula masalah yang dihadapi. Ketika harapan tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi dan harapan, maka timbul kekecewaan bahkan sampai patah hati.
Patah hati identik dengan masalah hubungan percintaan. Ketika mengalami patah hati, setiap orang akan mengatasinya dengan cara yang berbeda-beda.
Sebagian mengalihkannya dengan berkumpul bersama teman-teman, menenangkan diri secara spiritual, bahkan ada yang mengatasi dengan cara negatif seperti minuman alkohol dan lain-lain.
Akibat sakit hati berlebihan, dapat berpengaruh tidak hanya pada mental, tapi juga kondisi fisik. Kamu bisa kehilangan nafsu makan, berat badan yang turun drastis, hingga stres.
Patah hati sendiri memiliki beberapa tahapan atau fase. Berikut 5 fase patah hati berdasarkan teori The Five Stages of Grief yang sangat populer.
1. Fase Penolakan (Denial)
Khususnya dalam sebuah hubungan misalnya, saat kamu baru saja diputuskan oleh pasangan, ada kemungkinan kamu akan menyangkalnya.
Penyangkalan atau penolakan ini bisa berupa, “Mungkin dia tidak serius dengan keputusannya”, “Besok pasti dia ngajak balikan lagi”, dan sebagainya.
Fase tersebut normal terjadi karena ini adalah respon pertahanan kamu atas apa yang baru saja terjadi. Terlebih jika hubungan yang terjalin sudah cukup lama dan kamu hafal betul sifat dan karakter pasanganmu.
2. Fase Kemarahan (Angry)
Setelah melalui fase denial, kamu akan memasuki fase kemarahan. Pada fase ini, kamu mungkin akan merasa marah dan mencari siapa yang pantas disalahkan.
Bukan tidak mungkin kamu juga menjadi lebih sensitif di fase ini. Kamu bisa saja akan menyalahkan diri sendiri ataupun pasangan sebagai akibat dari masalah hubungan kalian.
3. Fase Tawar-Menawar (Bargaining)
Tanda dari fase ini adalah ketika emosimu sudah jauh lebih tenang dan terkendali. Di tahap bargaining, kamu akan lebih banyak memikirkan segala kemungkinan demi mempertahankan hubungan.
Kamu mulai bisa berpikir bijak “Seandainya waktu itu aku tidak marah besar.”, “Andai saja waktu itu aku bisa dapat kesempatan kedua.” dan berbagai macam perandaian lainnya. Namun, ketika memasuki fase ini, kamu juga akan lebih sering menyalahkan diri diri sendiri.
4. Fase Depresi (Depression)
Ini merupakan fase yang paling berat untuk dialami seseorang yang patah hati. Dari namanya saja, kamu sudah bisa membayangkan bahwa depresi adalah suatu hal yang tidak menyenangkan.
Tidak ada yang tahu berapa lama kamu akan ada di fase ini. Di fase depresi, kamu akan merasa sangat putus asa dan kehilangan kepercayaan diri.
Kamu bahkan merasa gagal dan sia-sia. Namun meskipun fase ini sangat menyakitkan, ketika berhasil melewatinya, kamu akan masuk ke fase terakhir untuk penyelesaian.
5. Fase Penerimaan (Acceptance)
Fase penerimaan merupakan fase terakhir setelah kamu melewati semua fase patah hati di atas. Pada fase ini, kamu akan merasa lebih ikhlas dan bisa menerima kenyataan.
Kamu sudah bisa move on dan sudah tidak merasa terganggu dengan segala sesuatu tentang mantan. Di fase ini kamu sudah siap untuk melanjutkan perjalanan baru tanpa merasa galau kembali.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu lebih cepat melewati fase-fase tersebut hingga sampai pada fase terakhir.
Ketika kamu sudah merasa berat, jangan malu untuk curhat dengan orang yang kamu anggap dekat dan bisa dipercaya
Berusaha menjauh dari segala hal tentang mantanmu bukanlah hal yang aneh. Misalnya kamu memblokir akses komunikasi sang mantan, itu merupakan hal yang wajar sampai kamu akan bisa menerimanya.
Coba sempatkan diri untuk me-time dan melakukan hobimu. Selain itu, kamu juga bisa menemui teman-temanmu sebagai hiburan.
Silahkan untuk menangis sejadi-jadinya, ini akan membuatmu menjadi sedikit lebih tenang. Luapkan segala emosi dan luka yang kamu rasakan dalam hati.
Patah hati memang tidak dapat dihindari karena merupakan salah satu fase yang akan dialami oleh manusia dalam kehidupannya. Namun semakin kamu bisa melewatinya, maka kamu juga akan menjadi semakin bijak dan dewasa pula. (Mzn)
Load more