Jakarta - Olahraga lari kini menjadi salah satu pilihan masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan tubuhnya, terlebeih olahraga lari dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Lari tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak kecuali jika memang kamu serius dan bertekad untuk menjadi seorang pelari maraton atau mungkin seorang atlet.
Bagi para pelari yang sudah rutin berlari bahkan mengikuti berbagai ajang lari maraton mungkin masih ada saja yang ingin meningkatkan kecepatan berlari.
Banyak jenis latihan berlari yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh, stamina, hingga kecepatan salah satu latihan berlari yang dapat meningkatkan kecepatan adalah Fartlek Run.
Latihan fartlek run bertujuan untuk membantu menaikan kecepatan dan juga daya tahan tubuh saat sedang berlari.
Latihan ini terlihat lebih simple karen tidak mengharuskan pelari mengikuti sebuah pola atau target tertentu.
Berbedea dengan jenis latihan lari lainnya, fartlek run tidak memiliki strukutur, pelari tidak diharuskan berlari dengan target kecepatan, karak atau target lainnya. elari sangat bisa berlari sejauh apapun dan mengubah kecepatanlari sesukanya.
Secara teori fartlek masih termasuk kedalam lari Interval, dimana berfungsi meningkatkan stamina dan kecepatan. Latihan ini disarankan untuk pelari yang ingin tingkatkan stamina dan kecepatan berlarinya
Namun yang membedakan kedauanya dalam fartlek run tidak ada jeda istirahat ketika merubah kecepatan.
Latihan ini akan membuat tubuh terus bergerak sehingga batas ketahanan diri seorang pelari akan terus meningkat, hal tersebut akan sangat berguna bagi para pelari yang ingin mengikuti maraton.
karena terkadan saat sedang berkompetis kita perlu memaksa tubuh untuk terus bergerak meski sudah dalam kondisi kelelahan.
Ketika melakukan fartlek run diharuskan merubah kecepatan secara terus menerus dan juga konsisten.
Diperlukan fokus saat sedang melakukan latihan fartlek run karena terkadang seorang pelari tidak bisa mengontrol kecepataannya dan menentukan kapan perlu meningkatkan kecepatan dan kapan harus menurunkannya.
Contohnya mulai berlari dengan kecepatan lambat 1 menit, lalu nakian kecepatanmu sekuat tenaga selama 15 detik, lalu kembali ubah menjadi kecepatan sedang dan berlari selama 1 menit lagi, dan kemali naikan kecepatan berlari sekuat tenaga selama 15 detik, lalu kembali lakukan lari dengan kecepatan sedang namun kini kurangi waktu menjadi 45 detik.
Untuk para pelari pemula jangan langsung mencoba latihan fertlek ini untuk menghindari cedera, akan lebih baik jika sudah terbiasa ruitn berlari selama 1-2 bulan agar tubuh juga siap dengan intensitas pada latihan lari ini. (akg)
Load more