Ia mengaku pasiennya dulu tersebar hingga luar negeri, menurutnya, pasian paling jauh berasal dari Singapura.
“Paling jauh yang berobat dari Singapura," kata Ponari.
Saat menjalankan praktek pengobatan dengan batu petir yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit itu, Ponari mengaku tidak memasang tarif.
Kendati demikian, dia pernah mendapatkan uang Rp100 juta dalam sehari. “Tarifnya dulu, sukarela. Dulu sehari pernah dapat Rp100 juta,” ujarnya.
Ternyata ia tak hanya dibayar dengan uang tunai, beberapa pasiennya memberikan Ponari barang-barang berharga.
“Paling aneh, dapat mobil, rumah, tapi tidak saya ambil. Nggak tahu dulu, masih polos,” kata Ponari.
Meskipun sempat terkenal sampai pelosok nusantara, nama Ponari redup pada 2015. Hanya sedikit orang yang berobat lagi kepadanya.
Load more