Jakarta - Artis sinetron dan selebgram Ayu Anjani tengah diselimuti duka setelah ibu dan adiknya menjadi korban meninggal dari insiden tenggelamnya kapal di kawasan perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Selasa, (28/6).
Insiden tersebut dilaporkan menawaskan dua orang penumpang dengan nama Jamiatun Widaningsih (53) dan Annisa Fitriani (22), yang keduanya merupakan ibu dan adik dari artis sinetron Ayu Anjani.
Melalui unggahan instagram storiesnya Ayu Anjani mengonfirmasi kabar tersebut, dalam unggahannya ia mengucapkan terimakasihnya kepada kerabat yang sudah mendoakan ibu dan adiknya.
"Dari lubuk hati yang terdalam, terima kasih banyak atas segala doa kalian. Kerabat-kerabat ibu dan adik saya melalui chat WhatsApp maupun DM. Kerabat saya dan suami juga,"tulisnya di instagram.
"Saya juga belum cukup tidur dan makan, masih berharap ini mimpi tapi Alhamdulillah banyak banget yang sayang sama mama dan Ica," sambungnya
Dalam unggahan tersebut Ayu anjani mengungkapkan jika ia sudah lama tinggal di Labuan Bajo dan enam tahun terakhir memiliki beberapa kapal di Labuan Bajo dengan regulasi yang ketat dan kru kapal yang memenuhi kriteria yang cukup tinggi.
Lalu Ayu Anjani menjelaskan jika keadaan kapal KM Tiana pada saat itu tengah parkir di area pulau kambing lokasi kapal bermalam sebelum menuju ke Pulau Padar, Ayu menjelaskan pada pukul 05.00 WITA kapal mulai miring ke kanan secara perlahan.
Ia juga mengatakan hal tersebut bisa saja diatasi jika saja kapten kapal berda di ruang navigasi bukan dalam kondisi tertidur dengan kru lainnya di dek bawah.
"KM Tiana tengah parkir (berhenti di moring) di area pulau kambing ( tempat bermalam kapal sebelum ke pulau padar" tulisnya.
"Dari kesaksian yang saya terima kapal miring ke kanan perlahan kurang lebihnya dar jam 05.00 WITA hingga saat kejadian di kurang lebihnya pukul 05.30 WITA,karena angin kencang," lanjutnya
"Seharusnya bisa segera diatasi jika kapten kapal berada di ruang navigasi dan tidak dalam keadaan tertidur pulas dengan kru lainnya di bawah," tegas Ayu.
Ia juga mengatakan jika ada seorang ABK yang mengaku tertidur di ruang mesin, namun ketika ditanya alasan dirinya tidak menolong ibu dan adiknya yang berda di deck yang sama, ia hanya tertunduk diam.
Ayu juga menjelaskan bagaimana ayah dan adik laki-lakinya mencoba menolong penumpang lain dan adik perempuannya, dan ayu mengatakan jika ABK dan Guide yang ada hanya menyelamatkan diri sendiri dan tidak mencoba membantu penumpang lain.
Bahkan setelah semua penumpang dievakuasi, Ayu mengatakan jika terdengar samar- samar suara ibundanya meminta tolong, namun para kru kapal tidak ada yang mau turn kebawah menyelamatkan ibundanya dan hanya diam berdiri saling lirik.
"Begitu semua tamu dievakuasi ke sekoci katanya samar-samar terdengar suara ibu saya minta tolong, tapi tidak ada satupun crew hanya saling lirik berdiri mematung ketika adek saya pada teriak minta mereka kebawah" tutupnya.
Ayu mengatakan jika ibunya dievakuasi 1.5 jam berselang setelah kejadian oleh kru kapal rekannya dengan alat seadanya. berdasarkan keterangan adiknya yang berhasil dievakuasi, bahkan Tim SAR belum tiba dilokasi saat ibunya dievakuasi.
Menurutnya Tim SAR baru datang sekitar pukul 08.00 WITA itupun hanya tim dan tenaga kesehatan tanpa peralatan lain.
Bahkan adiknya baru berhasil di temukan 4 jam setelah insiden tersebut terjadi yang ternyata terjebak di dalam toilet kapal.
"Almarhumah adek saya baru di evakuasi 4 jam setelah ibu saya, terjebak di dalam toilet cabin" tutup Ayu.
Load more