Hal itu juga berimbas pada perekonomian Ponari, karena batu petirnya mulai tak menghasilkan uang, maka ia mencoba berbagai pekerjaan lain.
Ponari mengaku pernah bekerja di pabrik, buruh borongan, hingga membersihkan kotoran ayam di peternakan.
“Sempat ke pabrik pernah dibayar Rp 23 ribu per hari. Pernah juga bersihin kotoran ayam dibayar Rp300 ribu,”jelasnya.
Kehidupan sebelumnya bergelimang harta, kini Ponari mengaku kesulitan dalam hal ekonomi. Hal tersebut karena ia tak bisa mengelola uang yang pernah terkumpul.
Kendati demikian Ponari masih tetap menyimpan batu petir yang pernah dia temukan pada 2009 silam. Kabarnya batu itu sempat ditawar dengan harga Rp 1 miliar, tapi tidak diberikan oleh Ponari.
“Batu petir itu masih ada di rumah, pernah ditawari sama orang, pernah ditawar 1 Miliar,” terang Ponari.(pdm)
Load more