“Menilik fenomena ini seharusnya mendorong Pemerintah Kota di pinggiran Jakarta untuk menyediakan ruang publik atau taman-taman lebih banyak serta menarik dengan desain kekinian,” papar Nirwono pada tvonenews Minggu, (17/7/2022).
Dia mengungkap saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi Pemkot setempat untuk membuka ruang publik yang berkualitas dengan berbagai kegiatan anak muda yang dapat diakses semua kalangan.
“Dengan adanya ruang publik yang gratis, dan strategis (mudah dicapai), sehingga jika mereka ingin berkegiatan tidak perlu ke Dukuh Atas (Jakarta),” tandas Dosen sebuah Universitas Swasta di Jakarta Barat itu.
Dari hasil penelitian, kebutuhan RTH di Jakarta setidaknya harus memiliki luas 30 persen sesuai amanat undang-undang dari luas administrasi kota, namun kebutuhan itu hanya dapat dipenuhi oleh Pemprov kurang dari 10 persen.
Sementara itu, secara umum akses ruang terbuka hijau di kota-kota penyangga Ibu kota hanya memiiliki RTH di kisaran 6 hingga 7 persen dari total luas wilayah.
Ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di dunia seperti Moskow yang memiliki 54 persen dari total kebutuhan, Singapura 47 persen, hingga Sidney 46 persen dari total kebutuhanan RTH. (pag/ebs)
Load more