Kudus, Jawa Tengah - Seorang perajin batik asal Kudus berinovasi dengan mengeluarkan produk motif batik terbaru, yaitu batik tulis cerita rakyat kretek.
Berlokasi di galeri Muria Batik Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Yuli Astuti menceritakan awal mula membuat batik tulis cerita rakyat kretek itu. Dia meluncurkan batik tersebut pada awal 2022.
"Supaya masyarakat Kudus juga tahu tentang Kudus yang dikenal dengan kota kretek. Proses pembuatan rokok itu seperti ini tahapannya," kata Yuli, Selasa (26/7/2022).
Batik tulis cerita rakyat kretek memiliki latar belakang warna hitam. Pada batik tersebut terdapat kegiatan warga yang berkaitan dengan proses pembuatan rokok. Dilengkapi juga dengan latar belakang Gunung Muria.
"Di batik ini terdapat kegiatan menanam tembakau, ada warga yang memetik tembakau dan cengkeh, ada juga yang menjemur tembakau,” ujarnya.
Proses pembuatan satu lembar batik tulis cerita rakyat kretek berukuran 2,5 meter x 1,05 meter itu memakan waktu tiga sampai empat bulan.
Karena proses membuatnya yang rumit dan memakan waktu, batik tersebut dibanderol sekitar Rp 3 juta - Rp 4 juta.
"Sejauh ini pembelinya berasal dari Kudus, Jakarta dan Surabaya. Harapan kami batik Kudusan yang sudah dikenal ini bisa tetap dilestarikan. Salah satunya Pemkab Kudus mewajibkan agar warganya memakai batik Kudusan," katanya.
Menurut Yuli, batik ini cocok digunakan sebagai jarik maupun sarung. Jika digunakan sebagai baju kurang pas karena beberapa gambar akan terpotong sehingga terlihat kurang menarik.
“Kalau dijadikan baju ya bagus juga. Tapi sayang nanti ada gambar-gambar dan motif yang terpotong. Jadi kesannya jadi kurang menarik,” pungkasnya. (gml/nsi)
Load more