Setelah itu, Samsudin mengadu nasib sebagai tukang rosok dan tinggal di Kabupaten Kademangan, Blitar.
“Di Kademangan dia itu awal mulanya kerja di rosok (tukang rosok),” ujarnya. Setelah berhasil, Samsudin kemudian mencoba mengobati orang yang kesurupan.
Dia juga mendirikan padepokan di Desa Rejowinangun sekaligus jadi tempat tinggalnya. “Setelah itu diembuskan dan semua masyarakat tahu [keahlian Samsudin dalam hal pengobatan tradisional], tandas Udiono.
Udiono menuturkan, dalam pertemuan tersebut belum diambil keputusan, namun hanya kesimpulan-kesimpulan yang nantinya akan disampaikan di pertemuan Forkopimda selanjutnya.
Hal yang pasti, sementara ini Samsudin diminta untuk tidak melakukan aktivitas praktik pengobatannya di padepokan. “Tapi kalau di luar [padepokan] tidak apa-apa,” ucapnya.
Seperti diketahui, geger di Padepokan Nur Dzat Sejati bermula ketika Pesulap Merah membongkar trik pengobatan Samsudin.
Berawal dari saling adu kemampuan melalui akun YouTube dan medsos lainnya, gesekan antara keduanya akhirnya terjadi di dekat Padepokan Nur Dzat Sejati akhir pekan lalu. Puncaknya, warga desa setempat menggeruduk dan mendesak agar padepokan tersebut ditutup.(viva/pdm)
Load more