Jakarta - Lima Aliran Sesat yang Pernah Ada di Indonesia, Mulai dari Mengaku Sebagai Bunda Maria hingga Ada yang Obral Tiket Surga Rp 10 Ribu
Secara spiritual, manusia membutuhkan bimbingan dari Allah SWT melalui petunjuk-petunjuk agar hidupnya tetap terarah dan tidak tersesat.
Tak hanya itu, Allah SWT telah memberikan seorang utusan terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW untuk meluruskan jalan hidup manusia.
Dalam agama Islam, misalnya, terdapat dua hal yang menjadi petunjuk hidup manusia agar tak tersesat hidupnya, yakni Alquran dan hadis.
Namun sepeninggal Nabi Muhammad SAW, justru malah banyak orang-orang yang membuat sekte-sekte yang justru membuat banyak orang tersesat ke arah yang salah.
Ilustrasi berdoa. (ist)
Seperti di Indonesia misalnya, terdapat beberapa sekte atau aliran sesat yang justru jauh dari ajaran agama Islam.
Meski begitu, tak jarang sekte-sekte tesebut menggunakan Islam sebagai embel-embel demi menarik massa.
Nah, berikut ini Tvonenews.com rangkum 5 aliran sesat atau sekte sesat yang pernah ada di Indonesia.
1. Salamullah Pimpinan Lia Eden
Pimpinan kerajaan Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden. (ist)
Yang pertama ada kerajaan Salamullah pimpinan Lia Aminuddin atau Lia Eden.
Ya, Lia Eden pun menjadi kontroversial lantaran aliran kepercayaan yang dibagikannya menganut tiga agama samawi yakni Yudaisme, Kekristenan dan Islam.
Ia menyatukan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu, dikutip dari Wikipedia.
Awal mula pada 1997, Lia Eden mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril, hal tersebutlah yang menjadi dasar ajarannya saat ini.
Lantas pada pertengahan tahun 2000, Lia Eden mendeklarasikan agama Salamullah.
Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi.
Adapun Lia Eden meyakini para pengikutnya yang tergabung dalam Komunitas Eden bahwa dirinya adalah seorang Imam Mahdi, sosok yang diyakini akan menghancurkan kezaliman di akhir zaman.
Lia Eden mengklaim diri sebagai titisan Bunda Maria sekaligus menyatakan putranya, Ahmad Mukti, sebagai Yesus Kristus.
Selain itu kontroversi ajarannya yakni menyatakan shalat dalam dua bahasa sah.
Kelompok Lia Eden Juga menyebut bahwa mengonsumsi babi adalah halal.
Pimpinan kerajaan Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden. (ist)
Tak hanya itu, mereka mengadakan ritual penyucian seperti menggunduli kepala hingga membakar tubuh atau kremasi.
Karena dianggap sesat, Lia Eden pernah mendekam di penjara selama 2 tahun.
Di mana dirinya terkena kasus penistaan agama dan divonis bersalah pada Kamis, (29/6/2006).
Sekte Kerajaan Tuhan yang telah dibentuknya terpaksa dibubarkan lantaran mendapat kecaman dan dinyatakan
Kemudian, Lia Eden kembali ditangkap pada 15 Desember 2008 karena alasan yang sama.
Pimpinan kelompok Salamullah Lia Aminuddin alias Lia Eden meninggal dunia pada Jumat 9 April 2021.
2. Al-Qiyadah al-Islamiyah
Al-Qiyadah al-Islamiyah resmi dicap sebagai aliran sesat atau sekte sesat.
Adapun hal itu tercantum pada fatwa MUI terhadap aliran al-Qiyadah al-Islamiyah, dikeluarkan MUI Provinsi DIY No. B-149/MUI-DIY/FATWA/IX/2007.
Fatwa tersebut dikeluarkan setelah adanya kasus tiga warga Sedayu yang diperiksa Polisi karena menyebarkan paham al-Qiyadah al-Islamiyah yang diduga sebagai aliran sesat.
Mereka dianggap aliran sesat atau sekte sesat karena menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Adapun mereka menganggap bahwa salat wajib lima waktu itu tidak penting, sehingga tidak perlu dilakukan.
Ilustrasi salat. (ist)
Meski tidak melakukan salat wajib, pengikut Al Qiyadah Al Islamiyah dijamin akan masuk surga.
Warga menganggap ajaran aliran ini sesat.
Selain itu, bagi Al Qiyadah Al-Islamiyah, salat yang lebih penting adalah salat lail (malam) yang dilakukan setiap hari pada pukul 00.00 WIB.
Meski jumlah rakaat salat lail itu sama dengan salat yang dilakukan umat Islam lainnya, tapi bacaan kalimat syahadat yang diucapkan berbeda.
Mereka tidak menyebut Nabi Muhammad SAW, tapi mengucapkan Al Masih Al Ma'wud sebagai rasulullah.
Lima Rukun Islam diajarkan berbeda. Oleh karena itu syahadat sebagai rukun Islam pertama diganti.
Kalimat Muhammad Rasulullah diganti Al Masih Al Ma'wud Rasulullah.
Sedang empat rukun Islam lainnnya yakni salat, puasa, zakat dan haji belum diajarkan karena masih menunggu turunnya ayat-ayat Al Quran yang lain.
Tidak hanya itu, meski tidak salat 5 waktu dan cukup salat malam, anggota Al Qiyadah Al Islamiyah dijamin akan masuk surga.
3. Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)
Ilustrasi logo Gafatar. (ist)
Kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau lebih dikenal dengan nama Gafatar dinyatakan sebagai aliran sesat atau sekte sesat oleh MUI pada 2016.
Kelompok Gafatar dinyatakan sesat karena menurut MUI mereka merupakan metamorfosis dari Al-Qiyadah.
Dimana, sebelumnya Al-Qiyadah telah dinyatakan sesat oleh MUI.
Adapun Gafatar juga telah menjadikan Ahmad Moshaddeq sebagai guru spiritualnya.
Selain itu, Gafatar telah memberikan ajaran Millah Abraham, ajaran yang mencampur-campurkan agama.
Ketua MUI saat itu, KH Ma'ruf Amin menjelaskan, terjadi pencampuran agama Islam, Nasrani, dan Yahudi pada organisasi Gafatar.
4. Kerajaan Ubur-ubur
Aisyah sang penditi kerajaan ubur-ubur. (ist)
Kerajaan Ubur-ubur di Kota Serang, Banten sempat menghebohkan masyarakat.
Kelompok yang didirikan pasangan suami istri bernama Rudi dan Aisyah itu dianggap sebagai aliran sesat atau sekte sesat.
Sebagai dedengkot Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah mengaku dirinya sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan, namum mengakui Alquran dan Allah SWT.
Kelompok yang saat ini beranggotakan delapan orang dari Jawa Tengah ini mengaku beragama Islam, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim.
Contohnya, mereka bilang Allah SWT memiliki makam (kuburan).
Tak hanya itu, Kerjaan Ubur-ubur pun menyebutkan Nabi Muhammad SAW berjenis kelamin perempuan.
Bahkan yang pergi haji mencium Hajar Aswad, karena dianggap kelamin perempuan.
Kabah pun bukan lah kiblatnya umat Muslim, namun tempat pemujaan berhala.
5. Puang Lalang atau Maha Guru
Puang Lalang. (ist)
Puang Lalang dianggap sebagai aliran sesat di Indonesia, sebab Puang Lalang mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang Rasul.
Tak hanya mengaku sebagai Rasul, ia juga menyebarkan bahwa adanya Allah Bapa, Allah Mama, Allah pencipta, Allah Jin, Allah Iblis, Allah Syaitan dan Allah nafsu.
Maha Guru atau Puang Lalang juga menyebarkan kepercayaan, bahwa manusia yang telah meninggal dunia, akan diangkat oleh Allah menjadi tuhan.
Ia menyebarkan pula, bahwa ia memiliki kesaktian dan mengklaim dapat memperpanjang umur para pengikutnya.
Tidak hanya sampai di situ, Maha Guru sempat menikahkan beberapa pengikutnya tanpa wali dan tanpa pencatatan di KUA.
Adapun bagi para anggota Puang Lalang masing-masing per individu memiliki iuran wajib dari kartu surga sebesar Rp 10.000 hingga Rp 50.000, setiap anggota juga dibebani dengan dana zakat sebesar Rp 5.000 per kg dari berat badan pengikut.
Setiap anggota, wajib menyetorkan dana iuran tersebut sebanyak 2,5 persen penghasilannya ke Maha Guru.
Adapun Puang Lalang juga dinilai seenaknya menafsirkan ayat-ayat Alquran serta mempercayai bahwa ada kitab suci yang lain selain Alquran. (abs)
Load more