ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi Bendera Merah Putih yang Berkibar di Salah Satu Puncak Gunung yang Ada di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA

Sejarah Bendera Merah Putih yang Dijahit oleh Fatmawati dan Kini Jadi Cagar Budaya Nasional

Dalam memperingati Kemerdekaan Indonesia, masyarakat melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih. Hari kelahiran bendera merah putih 7 September 1944.

Jumat, 5 Agustus 2022 - 14:27 WIB

Jakarta - Setiap tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari Kemerdekaan Indonesia. Dalam memperingati hari Kemerdekaan Indonesia, masyarakat Indonesia melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih. 

Lantas bagaimanakah sejarah dari bendera merah putih? Melansir lama kemdikbud.go.id, 7 September 1944 merupakan kelahiran dari bendera merah putih atas izin kemerdekaan dari Jepang. 

Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada para pejuang untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Kemudian pada tanggal 12 September 1944, Chuuoo Sangi In menindaklanjuti izin tersebut dengan mengadakan sidang tidak resmi yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. 

Sidang tersebut membahas tentang pengaturan pemakaian bendera dan lagu kebangsaan yang sama di seluruh Indonesia. 

Hasil dari sidang itu adalah pembentukan panitia bendera kebangsaan merah putih dan panitia lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Baca Juga

Sosok Penjahit Bendera Sang Saka Merah Putih adalah Fatmawati, istri dari Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno.  

Fatmawati, Istri Presiden Soekarno (Sumber: kemdikbud.go.id)

Fatmawati adalah perempuan kelahiran Bengkulu, 5 Februari 1923 dan meninggal pada 14 Mei 1980 di Malaysia. Ia merupakan anak dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah.

Fatmawati menikah dengan Soekarno dan dikaruniai lima orang anak, yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

 Fatmawati menjahit bendera tersebut usai dirinya kembali dari pengasingan di Bengkulu. 

Atas dasar permintaan Soekarno kepada Shimizu, Chaerul Basri diperintahkan untuk mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air untuk diantarkan ke Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. 

Bendera Sang Saka Merah Putih berbahan dasar katun halus, berwarna merah putih, memiliki panjang 300 cm dan lebar 200cm.

Saat diukur ulang pada tanggal 13 November 2014, ukuran panjangnya adalah 276 cm dan lebarnya 199 cm.

Pada saat Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur 56, bendera pusaka dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud.

Warna merah dan putih digunakan sebagai simbol oleh panitia bendera kebangsaan merah putih. Warna merah memiliki arti berani dan warna putih memiliki arti suci. 

Warna merah dan putih sampai saat ini menjadi jati diri bangsa. Ukuran perbandingan antara panjang dan lebar adalah tiga banding dua, sama dengan ukuran bendera Nippon.

Bendera pusaka sempat dipisahkan menjadi dua bagian. Pada awalnya, tanggal 19 Desember 1948, Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. 

Presiden Soekarno menyelamatkan bendera itu dengan memberikan bendera tersebut kepada ajudannya, Husein Mutahar.

Husein membawa bendera tersebut dan melepaskan benang jahitan bendera untuk menjaga keamanan dari penyitaan Belanda. 

Pada pertengahan Juni 1949, Presiden Soekarno meminta kembali bendera tersebut. Ia kemudian menyatukan kembali dengan cara menjahit bendera pusaka dengan mengikuti lubang jahitannya. 

Untuk mengembalikan bendera pusaka itu kepada Presiden Soekarno, Bendera tersebut disamarkan dengan bungkusan koran dan diserahkan kepada Soejono untuk dikembalikan.

Hingga akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1949, bendera pusaka dikibarkan di halaman depan Gedung Agung.

Sehari setelah penandatanganan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda di Den Haag pada tanggal 28 Desember 1949, bendera pusaka disimpan di sebuah peti dan diterbangkan dari Yogyakarta ke Jakarta.

Setelah Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1967, bendera pusaka masih tetap dikibarkan, namun kondisi bendera tersebut sudah sangat rapuh.

Bendera pusaka terakhir dikibarkan pada 17 Agustus 1968 di depan Istana Merdeka. Sejak saat itu, bendera pusaka tidak lagi dikibarkan, namun digantikan dengan duplikatnya.

Bendera pusaka disimpan di dalam vitrin yang terbuat dari plexiglass berbentuk trapesium di Ruang Bendera Pusaka, Istana Merdeka, karena kondisi warnanya yang sudah pudar.

Pada tanggal 21 April hingga Juli 2003, bendera bersejarah ini pernah dikonservasi oleh Balai Konservasi Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta.

Saat ini Bendera Sang Saka Merah Putih berstatus sebagai Cagar Budaya Nasional.

(mg1/put)

Temukan semua yang Anda butuhkan berkaitan ramadhan! Jadwal puasa, artikel, video, serta hadis & ayat harian

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Mainkan Musik Tradisional Kentongan, Ini Cara Polisi Purbalingga Bangunkan Sahur 

Mainkan Musik Tradisional Kentongan, Ini Cara Polisi Purbalingga Bangunkan Sahur 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangunkan sahur. Seperti di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, aparat kepolisian memainkan musik tradisional kentongan untuk bangunkan sahur.
FC Copenhagen Konfirmasi Cedera Kevin Diks di Laga Kontra Chelsea, Terancam Absen Bela Timnas Indonesia Lawan Australia?

FC Copenhagen Konfirmasi Cedera Kevin Diks di Laga Kontra Chelsea, Terancam Absen Bela Timnas Indonesia Lawan Australia?

Pihak FC Copenhagen memberikan keterangan resmi terkait kabar cedera yang dialami bek andalan Timnas Indonesia, Kevin Diks.
Hujan Bansos di Bulan Ramadhan: BLT, Beras Gratis, dan BPNT Siap Mengalir ke Masyarakat!

Hujan Bansos di Bulan Ramadhan: BLT, Beras Gratis, dan BPNT Siap Mengalir ke Masyarakat!

Ramadhan 2024, pemerintah salurkan bansos: BLT Rp600.000/KPM, beras 10 kg, PKH, dan BPNT Rp200.000. Diharapkan bisa bantu daya beli & kesejahteraan masyarakat.
Kabar Baik! Hari Ini Presiden Prabowo Teken Keppres Naturalisasi 3 Calon Pemain Timnas Indonesia Emil Audero, Dean James dan Joey Pelupessy 

Kabar Baik! Hari Ini Presiden Prabowo Teken Keppres Naturalisasi 3 Calon Pemain Timnas Indonesia Emil Audero, Dean James dan Joey Pelupessy 

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dijadwalkan bakal menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) naturalisasi tiga calon pemain anyar Timnas Indonesia pada hari ini, Jumat (7/3/2025).
Kinerja Saham BUMN per 6 Maret 2025: Sektor Konstruksi Terpuruk, Perbankan Lebih Stabil

Kinerja Saham BUMN per 6 Maret 2025: Sektor Konstruksi Terpuruk, Perbankan Lebih Stabil

Saham BUMN 6 Maret 2025: Sektor konstruksi anjlok, WIKA -92,93%, PTPP -65,14%, ADHI -67,47%. Perbankan lebih stabil, BBNI naik 0,71%. Investor tetap waspada!
Jadwal Liga 1 Malam Ini: Persebaya Siap Lanjutkan Tren Kemenangan Lawan PSM, Persita Tantang Tim Juru Kunci

Jadwal Liga 1 Malam Ini: Persebaya Siap Lanjutkan Tren Kemenangan Lawan PSM, Persita Tantang Tim Juru Kunci

Jadwal Liga 1 2024-2025 malam ini, Jumat (7/3/2025) akan menyuguhkan dua laga seru antara PSM Makassar vs Persebaya Surabaya dan Persita Tangerang vs PSS Sleman.
Trending
Juventus Ikut Antre, Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Ambil Keputusan Berani Tolak Tawaran Pindah dengan Syarat Begini

Juventus Ikut Antre, Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Ambil Keputusan Berani Tolak Tawaran Pindah dengan Syarat Begini

Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, dikabarkan bakal berani menolak tawaran gabung klub yang lebih besar di Liga Italia pada bursa transfer musim panas nanti.
Meski Sudah Naturalisasi Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy, Ada Satu Masalah yang Buat Timnas Indonesia Terancam Kalah dari Australia

Meski Sudah Naturalisasi Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy, Ada Satu Masalah yang Buat Timnas Indonesia Terancam Kalah dari Australia

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert punya satu masalah yang cukup serius jelang laga kontra Australia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
FIFA Bikin Rencana Gila Buat Piala Dunia 2030, Timnas Indonesia Bisa Ketiban Untung?

FIFA Bikin Rencana Gila Buat Piala Dunia 2030, Timnas Indonesia Bisa Ketiban Untung?

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana menambah jumlah peserta di Piala Dunia 2030 menjadi 64 negara.
Awalnya Tak Tahu Berujung Jadi Pemain Naturalisasi, Sosok Muslim Ini Berhasil Hipnotis Calon Pemain Timnas Indonesia, Joey Pelupessy: Saya Segera ....

Awalnya Tak Tahu Berujung Jadi Pemain Naturalisasi, Sosok Muslim Ini Berhasil Hipnotis Calon Pemain Timnas Indonesia, Joey Pelupessy: Saya Segera ....

Awalnya Tak Tahu Jadi Mau Pemain Naturalisasi, Sosok Muslim Ini Berhasil Hipnotis Calon Pemain Timnas Indonesia, Joey Pelupessy: Saya akan Segera ....
Guru di Jember atau

Guru di Jember atau "Bu SR" yang Viral dengan Puluhan Video Syur Ternyata Bukan Orang Sembaranga, Tetangga Blak-blakan Latar Belakang Keluarganya

Bu Salsa, guru di Jember yang viral dengan video syurnya ternyata bukan orang sembarangan.
Bu Guru Salsa Mengaku Menyesal Mundur dari PPPK Gara-gara Video Syur 5 Menit Viral, PGRI Jember Akan Perjuangkan...

Bu Guru Salsa Mengaku Menyesal Mundur dari PPPK Gara-gara Video Syur 5 Menit Viral, PGRI Jember Akan Perjuangkan...

Bu Salsa mengajar di sebuah sekolah dasar negeri yang berada tak jauh dari rumahnya. Di sekolah tersebut, Bu Salsa diketahui mengajar mata pelajaran matematika.
Timnas Indonesia Kurang Beruntung di Laga Lawan Australia? Peramal Berdarah Batak-Jawa Ini Bilang...

Timnas Indonesia Kurang Beruntung di Laga Lawan Australia? Peramal Berdarah Batak-Jawa Ini Bilang...

Nasib Timnas Indonesia tahun 2025 atau tahun Ular Kayu diterawang seorang paranormal berdarah Batak-Jawa ini, katanya skuad Garuda di tangan Patrick Kluivert...
Selengkapnya
Viral