Sleman, DIY - Produk busana dan kain karya pelaku UMKM Indonesia, kini semakin banyak yang berhasil menembus dunia. Salah satunya adalah produk fesyen berupa kain ecoprint karya desainer Yuli Hastuti.
"Saya bersyukur karena bisa bertemu dengan sejumlah pihak seperti PT Biri-Biri Aliyah dari Medan, Sumatra Utara dan pengusaha dari Singapura yang mendorong dan membantu saya untuk membawa ecoprint ke Eropa," kata Yuli, Rabu (31/8/2022).
Dijelaskan Yuli, saat ini dirinya tengah melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya dengan membuat beberapa desain khusus yang akan ditampilkan di London.
Desain tersebut akan disesuaikan dengan kultur di Eropa, khususnya Inggris. Tak hanya itu, motif dan pewarnaan juga akan dibuat berbeda.
"Bahkan pada langkah awal di London, Inggris ini saya akan mencoba juga mengembangkan produk ecoprint menjadi produk tas, topi dan jaket motif ecoprint," ungkapnya.
Dipilihnya ecoprint sebagai produk yang akan dibawa ke London, menurut Yuli bukan tanpa alasan. Apalagi ecoprint baginya merupakan sesuatu hal yang belum lama digeluti.
Saat badai pandemi Covid-19 menghantam, usaha fesyen yang ia tekuni nyaris jatuh terpuruk. Wanita kelahiran Cirebon itu kemudian melirik produk lain motif ecoprint yang sedang dikembangkan oleh banyak pihak.
"Pertama kali melihat kain motif ecoprint yang ramah lingkungan karena teknik mencetak motif dan warna kain yang diambil dari bahan alami seperti daun dan ranting berbagai macam pohon, saya langsung jatuh cinta dan belajar secara otodidak," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengikuti berbagai pelatihan agar mendapat ilmu terkait ecoprint. Namun pandemi Covid-19 memaksanya hanya bisa mengikuti pelatihan secara daring.
"Karena masa pandemi Covid yang tidak bisa bebas tatap muka di luar daerah maka saya belajar bagaimana membuat kain motif ecoprint secara daring maupun menjalin komunikasi dengan pelaku UMKM yang telah menekuni ecoprint," terang Yuli.
Pada tahap awal, ia mencoba membuat kain motif ecoprint dan berhasil. Kain hasil karyanya bahkan langsung laku dijual dengan harga yang lumayan.
Keberhasilan ini diikuti Yuli dengan membuat desain pakaian motif ecoprint. Ia akhirnya mendapat respon yang sangat baik dari sejumlah pihak, termasuk Bank Indonesia Cirebon yang memasukkannya sebagai binaan BI menjadi anggota Wira Usaha Bank Indonesia.
"Oleh Bank Indonesia kami diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan dan pameran. Belum satu tahun produk-produk ecoprint saya sudah menasional dan sudah sering menggelar pameran dan fashion show di sejumlah daerah di Indonesia," ucapnya.
Jalan Yuli menekuni ecoprint semakin mulus ketika bertemu dengan Yusi Ismayasari selaku Direktur PT Biri-Biri Aliyah dan Rachim dari Singapura. Mereka kemudian membantu untuk mengembangkan usaha ecoprint hingga level Internasional dan diekspor ke Inggris.
"Tujuan saya membantu ini untuk mengangkat UMKM agar naik kelas dan ecoprint tidak hanya disukai di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," beber Yusi Ismayasari.
Sementara Rachim dari Singapura berharap ecoprint akan semakin dikenal dunia setelah melakukan pameran dan fashion show di London.
"Kita mau menunjukkan bahwa ecoprint bisa tembus pasar internasional. Besok bulan Oktober 2022 desain Yuli Hastuti sudah ekspor ke London, Inggris.
Menurut Rachim, desain ecoprint sangat bagus untuk dikembangkan di Eropa karena ramah lingkungan. Apalagi peminat akan fesyen ramah lingkungan di Eropa juga sangat tinggi.
"Hal ini kami lihat sebagai peluang sehingga UMKM ecoprint bisa tembus pasar ekspor dan harganya bagus. Produk ecoprint ini sudah diterima di Singapura juga," pungkasnya. (Apo/Buz).
Load more