“Dalam sehari kita bisa produksi hingga 700 hingga 1500 ekor,” tambahnya.
Tak main-main, bisnis produksi dendeng tokek yang digeluti Eko ini diekspor hingga ke China. Karena digunakan sebagai bahan ramuan obat di Tiongkok. Permintaan dendeng tokek ini terbilang masih cukup tinggi.
Untuk satu pasang dendeng ukuran lebar bentangan antara 10 hingga 15 sentimeter dijual ke pengepul dengan harga Rp 9.000 hingga Rp 19.000 ribu rupiah per ekornya.
Sementara itu, untuk memenuhi permintaan dari Thiongkok, Eko pun secara rutin mengirimkan dendeng tokek tersebut setiap satu minggu sekali. Tak tanggung-tanggung, dari hasil penjualan dendeng tokek tersebut Eko mampu mengantongi omzet Rp 8 hingga Rp 10 juta rupiah perbulan.
“Karena katanya bisa untuk pengobatan tradisional, setelah kita olah kemudian kita kirim ke China. Sebulan omzet kita sekitar Rp 8 sampai Rp 10 juta,” pungkasnya. (Rbo/Buz)
Load more