Sebelumnya diberitakan, pada rabu 12 Oktober 2022 Rizky Billar diketahui mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan terkait laporan yang dibuat oleh Lesti Kejora terkait dengan dugaan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Rizky Billar diketahui dicecar 40 pertanyaan terkait dengan kasus tersebut.
"Pemeriksaan biasa, penyidik melakukan pemeriksaan terhadap saksi itu aja. Yang biasa (pertanyaannya) salah satunya hubungan antara Lesti tanggal 27,28, sampai sekarang masih komunikasi itu saja," kata kuasa hukum Rizky Billar, Surya Darma Simbolon mengutip tayangan YouTube.
Di sisi lain, kondisi Billar juga sempat mengalami kelelahan usai dicecar 40 pertanyaan oleh penyidik. Sehingga pemeriksaan akan dilanjutkan yang dijadwalkan hari ini.
"Beliau dipanggil diperiksa sebagai saksi lalu dinaikkan statusnya jadi tersangka. Pemeriksaan selanjutnya, kan tersangka belum diperiksa, pemeriksaan besok kan dia lelah dari pagi beliau harus memberikan keterangan," ujar dia.
Tidak hanya kelelahan fisik saja, Surya juga mengungkap bahwa Rizky Billar juga mengalami tekanan psikis.
Hal ini lantaran hujatan yang diterima dari netizen setelah laporan kasus KDRT Lesti Kejora pada akhir September 2022 lalu.
"Netizen menghujat itu yang salah satu buat dia drop," ujar dia.
Di sisi lain, Surya Darma Simbolon juga mengungkap alasan psikis Rizky Billar menjadi terganggu dan sempat tak hadir dalam pemanggilan pertama pihak penyidik pekan lalu lantaran adanya tekanan dari netizen.
"Kalau ada orang yang mengatakan kok terjadi pertengkaran antara Lesti dengan si Billar kok psikisnya terganggu. Psikisnya si Billar terganggu karena ada tekanan dari masyarakat internet yang dikenal dengan netizen itu yang buat dia tertekan psikisnya," ujar dia.
Di sisi lain, meski mendapatkan hujatan besar di media sosial, diungkap Surya Darma, Rizky Billar tidak berniat untuk melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
"Itu yang kita lihat seperti ada macam pemberitaan yang sampai lesti di sini (dahi) lebam itu membuat masalah besar seharusnya enggak boleh itu. kita lihat lagi kalau bisa baik-baik kita enggak usah sampai di sana," ujar Surya Darma.
Load more