Jakarta - Pendiri Mualaf Center Indonesia (MCI), Steven Indra Wibowo yang akrab disapa Kho Steven dikabarkan meninggal dunia, di Rumah Sakit Surabaya, pada hari Jumat (14/10/2022).
"Nggak ada yang harus diburu-buru dalam hidup, yang harus diburu-buru adalah sholat doang. Kan hidup menungu mati, dan kerja itu nunggu waktu sholat. Ya nggak itu, hidup nunggui mati, kerja nunggui waktu sholat," ujar Koh Steven sebelum ia meninggal dunia, saat berdakwah di hadapan jemaah, seperti yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube Tasik Ngaji, Sabtu (15/10/2022).
"Makanya saya di rumah, bawa kapan, ada kapan. Saya di rumah ada kapan. Anak gue baru lahir kapan aku belikin, tambah gedein kapannya, yang penting pas. dites dahulu, 'ini buat apa pi? kalau lo mati," sambungnya menjelaskan.
Jadi, ia katakan, anak-anaknya sudah terbiasa dengan hal itu. Kemudian, Kho Steven juga katakan, di antara hamba Allah SWT yang cerdas adalah hamba Allah yang mempersiapkan kematiannya dengan cara yang baik.
"Nah ini kita ini, pemulung amal," tuturnya.
Foto Steven Indra Wibowo yang akrab disapa Kho Steven
Selain itu, Kho Steven juga pernah mengatakan, bahwa nyawa itu hanya satu dan dirinya pernah melihat kematian sudah banyak.
"Kita sama ya, kita melihat kematian sudah banyak. Tetangga kek, saudara kek, teman kek, pak RT kek, siapa pun bisa mati kapanpun. Jadi, nayawa yang satu ini sangat berharga. Satu pembayaran yang sangat berharga adalah pembayaran dengan nyawa. Sampai kadang-kadang seorang ibu melihat anaknya sakit, ibu saja yang sakit jangan kamu," ungkapnya.
Sambungnya menjelaskan, maka itu nyawa sangat luar biasa berharganya dan merupakan nilai tukar yang sangat luar biasa. Begitu juga ia katakan, dengan nyawa dirinya, yang hanya memiliki satu nyawa.
"Kalau saya jalankan dengan satu agama yang belum lengkap aturannya dengan jelas, ngapai? Nah, Islam ini agama yang memiliki aturan yang sudah lengkap dan jelas. Agama Islam itu sangat mudah dijalankan dan sangat mudah untuk menjadi seorang muslim. Makanya saya pergi dari yang tidak ada aturannya, kembali kepada yang ada aturannya," bebernya.
Tak hanya itu saja, Kho Steven juga pernah berpesan, apabila ada ilmu dan kepintaran tidak bisa membuat dekat dengan Allah SWT, maka itu adalah sebuah ujian.
Bahkan, ia katakan, apabila ilmu yang dimiliki itu bisa menjadi sebuah kesia-siaan, jika ilmu itu tidak digunakan untuk mendekatkan kepada Allah SWT.
Selain itu, Koh Steven memeberika pesan sebelum dirinya dipanggil oleh Allah SWT. Koh Steven katakan, bahwa pada akhirnya dirinya mempersiapkan kematiannya. Sebab, ia akui, seorang muslim yang baik adalah seorang muslim yang mempersiapkan kematiannya yang terbaik.
"Mungkin saya sedang mempersiapkan kematian saya, dan akhir hidup saya. Itu saya bilang dengan mempersiapkan segala sesuatunya, jangan lagi ada MCI tentang saya, MCI adalah tentang mualaf. Mualaf adalah umat yang baru bergabung dan isinya juga kalian dan siapa pun kalian, kalian juga memiliki kewajiban dan hak untuk membina mualaf," tuturnya.
Kemudian, ia menuturkan, apabila dirinya suda tidak ada atau meninggal dunia. Ia berharap, MCI menjadi sebuah amal jariah buat semuanya. (Aag)
Load more