Kedatangan warga untuk meminta Bupati Agus Bastian segera menurunkan rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat terhadap permasalahan tersebut.
Perang opini di media pun membuat suasana desa makin panas. Apalagi ketika salah satu tukang yang biasa bekerja di rumah Bu Sekdes AS berbicara dan dimuat media bahwa demo warga hanya untuk menutupi kasus korupsi di desa itu.
Merasa pemberitaan makin melebar dan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, Kades Banyuasin Kembaran Ahmad Abdul Azis didampingi tokoh agama Kiai Marzuki melakukan klarifikasi dengan awak media, Minggu (13/11/2022).
"Saya akan menceritakan kronologi mengapa warga meminta Bu Sekdes AS mundur. Awalnya pada tahun 2020, bulan 11 (November) saya sudah mendapatkan foto Sekdes AS tanpa busana tertutup (hanya memakai bikini) di Raja Ampat. Saya telepon klarifikasi. Dia mengaku itu fotonya. Saat itu saya sampaikan tanpa pakaian sopan, dia adalah Sekdes. Foto-foto apapun itu (tidak sopan) tidak usah di-upload di mana pun. Desa Banyuasin Kembaran ini warganya religius," kata Kiai Marzuki yang sempat dituduh sebagai provokator demo warga ini.
Kasus foto yang lagi-lagi diunggah Andika Sari atau Bu Sekdes AS di media sosialnya itu pun tak sampai viral, namun kemudian ada video Sekdes AS diduga menenggak minuman keras di sebuah diskotik.
"Kemarin ada tiga video (beredar) akhirnya saya telepon langsung. Lalu AS ke tempat saya bersama pak lurah. Saya ajak tabayyun. Dia mengakui video itu di Jogja," jelas Kiai Marzuki.
Lebih lanjuti, tokoh agama Desa Banyuasin Kembaran itu menceritakan dalam pertemuan itu Bu Sekdes AS sempat membawa-bawa nama Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti.
Load more