Yogyakarta, DIY - Tepuk tangan penonton perlahan mereda berganti ekspresi takjub saat dimulainya adegan demi adegan, kisah sendratari Sang Hanoman yang menceritakan kepahlawanan Hanoman, putra Anjani yang berwujud kera putih.
Ia melempar sesuatu ke tengah telaga, dan seketika Anjani mengandung, perutnya membesar dan merasakan sakit, akhirnya ia melahirkan seorang bayi.
Adegan berikutnya, tampak Hanoman kecil tengah bermain - main dengan berbagai satwa di hutan. Ia banyak berinteraksi dan belajar dengan alam yang membuatnya menjadi sosok yang kuat dan tangguh.
Pertunjukkan ini menjadi ikon budaya di kawasan jantung kota Yogyakarta. Wisatawan akan dihibur sekaligus menikmati sajian kuliner. Kisah cinta Rama Sinta serta kepahlawanan Hanoman itu diperankan secara apik dan menarik oleh seluruh karyawan dan karyawati Hamzah Batik Malioboro Yogyakarta.
"Kita tampilkan setiap Rabu pekan pertama dan ketiga mulai pukul 19.00 - 20.30 WIB, di panggung spektakuler Hamzah Batik lantai 3," Yeni salah satu penyelenggara Sang Hanoman.
Para penonton pun dibawa larut ke dalam alur kisah itu. Ketika Sugriwa dan para wanara tengah merayakan kemenangan atas Subali, saat itulah hadir Ramawijaya yang tengah di rundung duka akibat hilangnya istri tercinta Dewi Shinta. Rama hendka mengutus seseorang untuk menjadi duta ke Alengka.
Sendratari " SANG HANOMAN" merupakan sebuah pertunjukan seni budaya yang menceritakan tentang kisah Hanoman dalam epos Ramayana. Sendratari ini dikemas dengan tata kostum dan tata panggung yang spektakuler dengan unsur kebudayaan Yogyakarta yang melekat.
Di antara keramaian kota Yogyakarta, penyelenggara mengajak setiap orang untuk menikmati sajian kuliner di tempat ini, sembari menyelami pesan dan keindahan sendratari Sang Hanoman.
Kehadiran atraksi seni budaya ikonik Sang Hanoman, tentu saja menjadi oase tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang di Kafe Raminten Resto yang berada lantai 3 Hamzah Batik sebagai lokasi pertunjukan.
Menurut manager kafe, Vicky Pratama Bayuaji, sebagian pengunjung merupakan wisatawan domestik serta turis manca. Wisatawan menikmati kuliner khas sembari menyaksikan sendratari Sang Hanoman.
"Menu andalan kita ada sup Ketaman Asmoro, Sup Janda, ada sekaten, serta kita ada minuman Blusukan, Buto Ijo, Dagelan, Esmerelda dan Es Serut. Untuk wistawan kita kebanyakan domestik. Nah malam ini kami sajikan Sendratari Sang Hanoman yang menjadi ikon di tempat ini" jelasnya.
Menurutnya, pariwisata di Yogyakarta masih membutuhkan beragam atraksi seni budaya lokal, yang bisa menjadi event andalan dengan jadwal tertentu.
"Belum afdol rasanya jika datang ke kota Yogyakarta jika belum menyaksikan langsung pertunjukkan yang yang satu ini. Sang Hanoman, sebuah atraksi seni budaya yang menampilkan epos klasik Ramayana, berjudul Sang Hanoman yang diperankan oleh para pelaku usaha, hingga karyawan- karyawati di sini, di ujung selatan jalan Malioboro," jelasnya.
Kala Hanoman Membebaskan Dewi Shinta
Layar panggung pun berganti. Muncul para jin dan sayempraba menari-nari. Datanglah Hanoman dan sayempraba berubah menjelma putri yang cantik jelita. Sementara itu, di taman Argasoka, Dewi Shinta bersama Trijata dan putri taman yang menari-nari untuk menghibur kesedihan hati Shinta.
Hanoman melihat dari atas pohon yang menjulang tinggi dan melantunkan tembang. Lalu Dewi Shinta menerima cincin Sri Rama yang diberikan Hanoman. Berdebar hati Dewi Shinta, ia tak kuasa menahan tangis harunya.
Dan, Hanoman yang telah memperoleh ajian dari Bhatara Bayu, terpilih oleh Sri Rama menjadi duta Alengka, dalam waktu singkat menjalankan misi membebaskan Dewi Shinta dari genggaman Rahwana.
Dalam perang menghadapi empat raksasa, Sang Hanoman dengan kekuatannya mampu memporak-porandakan seluruh isi kerajaan Alengka. Para raksasa itu menyerang Hanoman dan hendak menangkapnya, namun mereka dapat dikalahkan.
Hingga datanglah Indrajit yang turun dari atas kereta kencana, yang ditarik oleh sembilan singa dan melepaskan anak panahnya, Nagapasa. Rahwana, Indrajit dan seluruh prajurit Alengka meninggalkan peperangan.
Salah satu wisatawan, Arwin asal Jakarta, event sendratari Ramayana menurutnya sangat keren dan dibalut dengan nuansa kekinian. Ia juga menyampaikan jika seni tradisi di Malioboro itu sangat spesial dan dia menyukai tema cerita tentang kepahlawanan Hanoman.
Di akhir cerita, penonton pun menyaksikan bahwa Rahwana akhirnya dapat dikalahkan.(Nur/Buz)
Load more