Jakarta – Try Sutrisno merupakan nama penting pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Dirinya sempat menjabat sebagai wakil presiden dan memiliki gelar sebagai Jenderal TNI.
Salah satu yang cukup mencengangkan, diketahui bahwa Try Sutrisno tidak mendapatkan rumah secara cuma-cuma. Dalam tayangan tersebut Try Sutrisno bercerita bahwa dirinya bisa mendapatkan rumah dengan cara mencicil selama 15 tahun.
Try Sutrisno saat masih menjabat (Istimewa)
Kepemilikan rumah ini bahkan baru bisa resmi dilunasi setelah Try Sutrisno pensiun dari jabatan Panglima ABRI.
Try Sutrisno bahkan bercerita bahwa dirinya tidak mengambil jatah rumah dinas wakil presiden.
“Saya itu nggak mikir gitu Pak. Tidak ada rumah dinas saya yang tidak saya serahkan. Padahal udah saya bangun udah bagus,” sebut Try Sutrisno dalam kanal Youtube Irma Hutabarat – HORAS INANG (03/11/2022).
Try Sutrisno menyebut bahwa saat dirinya telah menanggalkan jabatannya maka rumah tersebut juga kembali pada pemerintah.
“Saya pergi ya saya serahkan. Sekarang nggak ada yang berani pakai, dipakai mess,”terang Try Sutrisno.
Try Sutrisno bilang bahwa masih banyak tentera yang belum memiliki rumah. Menurutnya rumah masih terus dibutuhkan oleh mereka yang masih dinas.
“Ada rumah dinas ya saya serahkan. Tidak mau saya. Karena masih banyak tentara melarat, Pak. Rumah masih diperlukan oleh yang dinas,” sebut Try Sutrisno.
Dalam agenda wawancara bertajuk “Dapat Rumah Tanpa Korupsi – Inang Irma Sowan ke Jendral Try Sutrisno”, Try Sutrisno juga menyebut bahwa dirinya tidak takut dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Jadi saya bisa tidur nyenyak, Pak. Nggak takut KPK. Sekarang kan didaftar semua, Pak. Darimana asalnya(re: harta),” kelekar Try Sutrisno.
Pesan dari sang ayah
Perlu diketahui Try Sutrisno merupakan Wakil Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat dari tahun 1993-1998.
Bukan orang sembarangan, Try Sutrisno menyandang gelar Jenderal Bintang 4 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Diketahui Try Sutrisno lahir pada 15 November 1935.
Dalam wawancara pada channel Youtube Irma Hutabarat – HORANG INANG, Try Sutrisno sempat ditanyai pendapat terkait pejabat yang korupsi namun tetap menunjukkan wajah bahagia ketika tertangkap.
Menanggapi hal tersebut, Try Sutrisno menyebut bahwa ulah para oknum ini seperti tidak tahu malu. Dirinya bahkan juga bercerita jika diberi wasiat oleh ayahnya untuk menjaga nama baik.
“Saya dikasih Bapak saya wasiat satu, jaga namamu,”sebutnya.
Menurut penuturan Try Sutrisno jika nama itu baik, maka hidup akan selamat. Sebaliknya, jika nama seseorang rusak maka yang rusak bukan hanya reputasi orang tersebut, namun juga anak keturunan.
Tidak takut tidak punya rumah
Try Sutrisno juga menyebutkan bahwa sejak dahulu ketika masih menjabat dirinya tidak takut jika tidak memiliki rumah.
“Saya nggak mikir, Mbak. Saya sama Ibu (re: istri Try Sutrisno) kalau nanti nggak punya rumah, saya pulang ke Bandung aja,” kenang Try Sutrisno.
Dirinya juga menyebut bahwa sempat ditanya sang istri jika pensiun mau berprofesi sebagai apa. Dengan penuh kelakar Try Sutrisno menyebut bahwa dirinya sempat berpikir akan menjadi sopir jika tidak memiliki pekerjaan selepas pensiun.
Profil Try Sutrisno
Diketahui Try Sutrisno telah memiliki catatan karir panjang sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-2.
Ia menjabat selama lima tahun menjadi wakil presiden yakni tahun 1993 hingga 1998. Dikutip dari laman resmi Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), Try Sutrisno lahir di Surabaya, 15 November 1935.
Ketika berusia 21 tahun, Try Sutrisno diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Try Sutrisno dalam perjalannya pernah ikut bertempur melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Setelahnya, pada tahun 1962 Try Sutrisno pernah terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat. Di situlah ia mengenal Soeharto.
Try Sutrisno juga sempat ditunjuk sebagai Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI/Udayana. Setahun kemudian, Try Sutrisno sempat menjadi Panglima Daerah KODAM IV/Sriwijaya.
Kariernya yang moncer akhirnya membawa Try Sutrisno naik ke jabatan tingkat tertinggi TNI atau Jenderal. Dirinya kemudian dipromosikan menjadi Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani. (Lsn)
Load more