Jakarta - Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November tiap tahunnya.
Dilansir dari World Children’s Day, peringatan Hari Anak Sedunia 2022 mengusung tema “Inklusi Untuk Setiap Anak.”
Tema itu membawa pesan bahwa setiap anak berhak menerima hak yang sama dan anak harus tumbuh dalam rasa aman, terbebas dari diskriminasi dan konflik.
Sejarah Hari Anak Sedunia
Hari Anak Sedunia ditetapkan dari tahun 1954 atau sudah 68 lalu. Dikutip dari National Today, Hari Anak dimulai oleh tokoh pendeta dari gereja penebus universalis di Chelsea bernama Charles Leonard pada 1857 lalu.
Pada Minggu kedua bulan Juni, ia mengadakan kebaktian khusus yang didedikasikan untuk anak-anak.
Hari kebaktian khusus itu disebut sebagai Flower Sunday yang kemudian dianggap masyarakat sebagai Hari Anak.
Seiring berjalannya waktu, Hari Anak mulai dilakukan di beberapa negara.
Sehingga, pada 20 November 1989, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan Hak-Hak Anak.
Kemudian, deklarasi Hak-Hak Anak ini diadopsi sebagai Hari Anak Sedunia karena pada 20 November bertepatan dengan dicetuskannya Hak-Hak Anak oleh PBB.
Kampanye dan program yang disusun untuk kepentingan Hari Anak Sedunia ditangani langsung oleh PBB serta lembaga-lembaga internasional di bawah naungan PBB seperti United Nations International Children Emergency Fund (UNICEF).
Hak-Hak Anak
Ada empat poin yang sudah ditetapkan oleh PBB, yaitu:
1. Anak-anak berhak mendapatkan pendidikan.
2. Anak-anak harus diperlakukan dengan sopan dan hormat. Mereka harus diperhatikan, diberi kesempatan untuk tumbuh dan diikutsertakan dalam komunitas mereka.
3. Anak-anak memiliki hak untuk didengar suaranya dan untuk berpartisipasi dalam pilihan yang berdampak pada mereka.
4. Anak-anak memiliki hak untuk aman dari kekerasan dan prasangka terlepas dari di mana mereka tinggal, asal etnis, asal sosial, kemampuan, tempat lahir atau status lainnya. (mg4/nsi)
Load more