Jakarta - Saat ini banyak sekali masyarakat yang menjadikan seekor kucing sebagai hewan peliharaan mereka dirumah. Kepopuleran kucing kini setara dengan seekor anjing dan juga burung sebagai hewan peliharaan.
Meskipun sebenarnya sudah sejak lama seekor kucing dijadikan sebagai hewan peliharan, dimana diperkirakan sejak ribuan tahun yang lalau manusia mencoba untuk menjinakan hewan berbulu yang menggemaskan itu.
Bahkan diketahui sejak 9.500 tahun yang lalu masyarakat di timur tengah sudah menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan mereka, dan itulah juga yang memunculkan anggapan yang mengatakan jika kucing takut pada air.
Hal tersebut muncul karena kucing dipercaya berevolusi sesuai dengan tempat mereka berkembang biak dan tumbuh besar dan dalam hal ini kebanyakan kucing saat ini tumbuh dan berkembang merupakan keturunan kucing-kucing yang dipelihara oleh masyarakat di timur tengah ribuan tahun yang lalu.
Meskipun anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar, namun satu hal yang pasti kucing akan terus berevolusi menyesuaikan dengan tempat mereka berkembang biak dan tumbuh besar.
Dan mereka akan tetap memiliki sifat mudah bersahabat dengan manusia yang menjadikan kucing jadi hewan favorit yang dipilih oleh banyak orang sebagai peliharaan dirumah.
saat ini banyak orang yang menjadikan seekor kucing sebagai teman bermain mereka dirumah, mereka dianggap bisa membuat para pemiliknya menjadi lebih rileks dan juga santai ketika berada di rumah setelah menghabiskan waktu seharian untuk bekerja atau beraktifitas.
Tentu saja hal tersebut membuat para pemilik kucing merasa khawatir dengan kondisi dari kucing peliharaan mereka, namun sama halnya dengan mahluk hidup lainnya seekor kucing juga bisa stress dan juga depresi.
Maka dari itu sebagai pemilik kucing sudah sepatutnya anda untuk mengetahui tanda-tanda yang menunjukan jika kucing peliharaan anda sedang stress atau depresi.
Dilansir dari situs Animal Path berikut ini adalah beberapa tanda yang menunjukan seekor kucing sedang stress atau depresi.
Kucing memang dikenal memiliki waktu tidur yang cukup panjang, Diketahui jika kucing akan menghabiskan 15-20 jam dari harinya hany untuk beristirahat dan tertidur.
Itu merupakan itungan untuk waktu tidur rata-rata dari seekor kucing sehat normal setiap harinya. Kedengarannya seperti banyak, tetapi sebagian besar waktu istirahat ini dihabiskan untuk tidur siang atau tidur dengan satu mata terbuka yang membuat mereka tetap terjaga.
Jenis tidur seperti itu umumnya cepat dan mudah membuat kucing bangun dan bergerak. Namun, jika kucing anda tidur nyenyak, lalu memilih bersembunyi untuk tidur, atau melakukan aktivitas ini lebih dari biasanya, ia mungkin menderita depresi.
Kucing yang biasanya ramah dan suka bergaul lalu secara tiba-tiba mulai bersembunyi di bawah tempat tidur, meringkuk di sudut rumah, atau menghindari interaksi dengan keluarga sangat besar kemungkinan menderita depresi.
Selain itu, kucing yang tiba-tiba berubah menjadi agresif dan menunjukkan perilaku menggigit, mendesis, atau mencakar yang tidak seperti biasanya juga dapat menunjukkan tanda-tanda depresi.
Perubahan kepribadian lain yang harus dicari adalah vokalisasi yang berlebihan. Ini bisa terjadi ketika kucing kehilangan teman dekat baik manusia atau teman berbulu lainnya.
Apakah kucing anda berhenti menggunakan kotak pasirnya seperti Buang air kecil atau buang air besar di luar kotak, baik di area lain di rumah atau di luar kotak pasir atau mengencingi furnitur, semua hal tersebut bisa menjadi salah satu tanda depresi pada kucing.
Kucing dikenal sebagai salah satu hewan yang sangat berorientasi pada rutinitas. Pertanda baik bahwa kucing anda mungkin mengalami depresi adalah ketidaktertarikan pada rutinitas sehari-hari ini.
Ini bisa termasuk memakan makanannya, merawat dirinya sendiri, waktu bermain, atau aktivitas harian lainnya yang pernah dilakukan kucing Anda.
Jika kucing anda menunjukkan salah satu gejala di atas selama lebih dari beberapa hari, lebih baik berhati-hati dan bawa kucing anda untuk pemeriksaan lengkap. Jika dokter hewan anda menentukan tidak ada masalah fisik, maka anda perlu mempertimbangkan kemungkinan kucing Anda menderita depresi.
Penting untuk tidak membiarkan depresi berlangsung terlalu lama karena dapat melemahkan sistem kekebalan yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Beberapa cara untuk membantu kucing Anda melewati keadaan emosional ini adalah dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya melakukan perawatan lembut, kata-kata yang menenangkan.
Jika kucing anda kehilangan teman berbulu kesayangannya, anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk membawa hewan peliharaan lain ke dalam rumah sebagi teman baru untuknya.
Tentu saja, kemungkinan besar hal tersebut tidak akan berdampak dengan instan tetapi seiring waktu, kucing anda mungkin akan menghargai memiliki teman berbulu lain.
Pilihan yang lebih mudah adalah mencoba menghibur kucing anda dengan memberinya lebih banyak hal menarik untuk dilakukan. (akg)
Load more