Malang, tvOnenews.com - Sebuah tayangan video yang memperlihatkan seorang Aremania (sebutan untuk fans Arema FC) mengamuk dan memaki-maki polisi viral di media sosial, khususnya di Twiter, Jumat (9/12/2022).
Tak hanya itu, Aremania yang mengamuk itu tampak menunjuk-nunjuk polisi yang tengah bertugas untuk mengamankan lalu lintas.
Adapun Aremania yang mengamuk itu tampak memperlihatkan gestur menantang polisi berkelahi
Namun polisi yang dimaki-maki dan ditunjuk-tunjuk Aremania yang mengamuk itu sama sekali tak menggubris perlakuan kasar yang diterimanya itu.
Ya, anggota polisi itu tampak hanya berdiam saat dimaki-maki dan ditunjuk-tunjuk oleh Aremania yang tengah mengamuk itu.
Video seorang Aremania memaki-maki sambil tunjuk-tunjuk polisi itu pun langsung menuai reaksi para netizen.
Ada netizen yang turut mendukung aksi amukan Aremania yang mengamuk pada polisi itu.
Namun tak sedikit juga yang justru mengecam tindakan Aremania yang memaki-maki polisi tersebut.
Berikut ini reaksi netizen.
Aremania Demo
Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menyatakan tidak membela oknum suporter yang terlibat dalam tragedi mencekam di Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Adapun Aremania mempersilahkan polisi menindak para oknum suportrer Arema FC, namun dengan catatan, harus dilengkapi bukti yang cukup tidak asal menetapkan pelaku.
Selain itu, Aremania memandang proses usut tuntas yang diinginkan oleh mayoritas suporter harus dilakukan secara objektif, mulai dari polisi, panitia pelaksana, hingga suporter.
Adapun para eksekutor alias penembak gas air mata dan komandan yang memerintahkan, kata Aremania, harus diproses dengan seadil-adilnya.
"Pokoknya usut tuntas semua, harus diadili. Intinya semua harus diusut siapapun yang bersalah," kata salah seorang Aremania, Ambon Fanda, Kamis (8/11/2022), seperti dilansir dari viva.co.id.
Adapun Ambon Fanda memandang seruan usut tuntas oleh Aremania berarti semuanya harus diusut sampai tuntas.
Polisi diharapkan tidak setengah-setengah dalam menangani tragedi Kanjuruhan yang membuat 135 orang meninggal dunia dan 600 lebih terluka.
Suporter Arema FC, Aremania menggelar aksi turun ke jalan menuntut kejelasan kasus tragedi Kanjuruhan, Kamis (8/12/2022). (Antara Foto/Ari Bowo Sucipto)
"Kalau Aremania ada yang menyebabkan kerusakan ya silahkan diadili. Kita bicara usut tuntas tidak setengah. Habisi semuanya yang terlibat dalam kerusuhan itu harus sikat habis. Tidak ada yang dipilah-pilah, Aremania tak akan melindungi siapapun yang bersalah," katar Ambon Fanda.
Suporter Arema FC, Aremania menggelar akis turun ke jalann untuk menyuarakan tuntutan atas tragedi Kanjuruhan yang merengut nyawa 135 orang dan 600an lebih suporter mengalami luka-luka.
Pada aksi tersebut, salah satu titik aksi yang mereka tuju adalah simpang 4 Karanglo atau depan Exit Tol Malang, pada Kamis (8/12/2022).
Di tempat tersebut, hampir satu jam Aremania melakukan blokade jalan.
Sejumlah Aremania turun ke jalan, menggelar aksi menuntut usut tuntas tragedi Kanjuruhan. (viva.co.id)
Adapun arus dari arah Surabaya menuju Malang atau sebaliknya mereka tutup.
Bahkan akses masuk dan keluar pintu tol Singosari juga diblokade.
Tetapi hal itu tidak berlaku bagi ambulans. Saat menggelar aksi, Aremania tampak mempersilahkan ambulans lewat.
Satu ambulans menuju Tol Singosari dan satu ambulans melaju menyusuri underpass Karanglo.
Aksi simpatik tersebut menuai pujian dari masyarakat sekitar. (viva/abs)
Load more