“Yang akan kita lakukan di pernikahan Kaesang-Erina ini adalah Festival Budaya. Selama ini selalu kebarat-baratan, maka kita akan membumikan kembali pernikahan agar kembali ke adat istiadat kita."jelas Erick, Jumat (9/12).
"Nanti ngunduh mantu di Solo akan digelar di Loji Gandrung yang akan diisi oleh proses adatnya. Yang di Pura Mangkunegaran, akan dilangsungkan tasyakuran,” lanjutnya.
Rangkaian festival budaya tersebut, lanjutnya, didesain untuk mengajak keterlibatan warga Solo agar ikut hanyut dalam kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua pengantin. Untuk itu, festival budaya ditempatkan di lokasi yang kerap dikunjungi warga Solo di akhir pekan dengan 9 panggung hiburan berbasis kesenian tradisional, mulai dari gamelan hingga musik keroncong.
"Ini akan menjadi pesta rakyat dimana rakyat pun menjadi bagian. Ini adalah festival budaya, supaya Solo menjadi objek wisata,” ungkapnya.
Erick menegaskan, budaya yang berkembang disetiap daerah, baik budaya daerah Solo maupun di kota-kota lainnya jangan sampai hilang, karena budaya lokal merupakan kekuatan Indonesia dalam mengembangkan wisata.
"Setiap festival budaya harus dicarikan jalan menuju keekonomiannya, sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah Pop Culture Country. Kalau Korea bisa jadi Pop Culture Country, mengapa kita tidak bisa. Mayoritas warga kita adalah anak muda. Gererasi muda kita itu jangan dianggap remeh, mereka tidak kaleng – kaleng. Tugas kita adalah membantu mereka,” jelas Erick.
Indonesia, kata Erick, punya bibit ke arah Pop Culture Country. Salah satunya muncul dari industri perfilman. Dalam acara Festival Film Indonesia (FFI) belum lama ini terungkap bahwa hingga November 2022, ada 51 juta orang Indonesia yang menonton di bioskop. Dimana 51% diantaranya menonton film Indonesia.
Load more