Jakarta, tvOnenews.com – Kaesang Pangarep meminang Erina Gudono pada hari ini Sabtu (10/12/2022). Erina sendiri merupakan anak ketiga dari pasangan Profesor Gudono dan Sofiatun Gudono. Ternyata, besan dari Presiden Jokowi itu bukan orang sembarangan.
Profil Prof. Mohammad Gudono
Berdasarkan pada laman resmi FEB UGM, pria dengan nama lengkap Prof.Dr. Mohammad Gudono, MBA., merupakan sosok guru besar yang baik dan menyenangkan sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Gajah Mada (UGM) pada Departemen Akuntansi.
Prof. Gudono lahir di Semarang pada 26 Mei 1963 dan telah meninggal dunia di Jakarta pada 22 Juli 2016 di usia 54 tahun.
Keluarga Erina Gudono bukan orang sembarangan (sumber: dok ist)
Beliau menorehkan karir yang cukup gemilang, terutama di bidang pendidikannya. Berlatar orang berpendidikan, ayah Erina Gudono merupakan lulusan pendidikan Sarjana di Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang dulunya bernama Fakultas Ekonomi UGM.
Kemudian, Mohammad Gudono melanjutkan pendidikan Master di Murray State University di Kentucky, Amerika. Hingga melanjutkan pendidikannya dengan mengambil pendidikan Doktoral di Temple University Pennsylvania, Amerika.
Setelah itu, dirinya dikukuhkan menjadi Guru Besar UGM pada 1 Desember 2011. Dalam semasa hidupnya, Prof. Gudono telah mengabdi selama lebih dari 25 tahun hingga meraih penghargaan berupa Piagam Penghargaan Kesetiaan 25 Tahun dari Rektor UGM pada tahun 2013.
Penghargaan lainnya yang telah diraih oleh Prof Gudono, yaitu penghargaan Satyalancana Karya Satya yang diberikan dari Presiden RI pada tahun 2013. Selain itu, berbagai jabatan yang pernah ia terima antara lain sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Pengembangan SDM UGM pada periode 2002-2004, pejabat Struktural Eselon IIIA di BPK RI pada 2006-2010, Ketua Pengelola Program Magister Akuntansi (MAKSI) FEB UGM pada 2013-2015, kemudian terakhir beliau menjabat sebagai Ketua Program Sarjana Akuntansi FEB UGM pada 2016, hingga pada akhir hidupnya.
Tidak hanya ayahnya, Erina Gudono juga menorehkan karir dan pendidikan yang luar biasa. Berikut sedikit ulasan perjalanan karir dari sang putri, Erina Gudono.
Kaesang Pangarep Beri Mahar Rp 300 Ribu Untuk Erina Gudono, Ada Alasan Tersendiri
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono melangsungkan pernikahan pada hari ini Sabtu (10/12/2022) di Pendopo Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah istimewa Yogyakarta. Diketahui, Kaesang memberikan mahar Rp 300 ribu, ternyata ini alasannya…
Kaesang Pangarep memberikan mahar Rp 300 ribu untuk meminang Erina Gudonol. Dibalik pemilihan nominal tersebut ternyata ada makna tersendiri.
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono (sumber: dok ist)
Ternyata angka tersebut dipilih karena Kaesang dan Erina sama-sama anak ketiga.
“(Saya) anak ketiga, Erina juga anak ketiga,” kata Kaesang dikutip dari VIVA.
Tak hanya itu, Kaesang mengatakan Erina Gudona tak keberatan dengan nominal itu. Dia menilai Erina sebagai wanita yang sederhana.
“Dia (Erina) orangnya nggak neko-neko,” imbuh Kaesang Pangarep soal sifat sederhana Erina Gudono,” lanjutnya.
Kirab Pernikahan Kaesang Didesain Jadi Festival Budaya yang Penuh Kejutan
Ketua Panitia Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Erick Thohir mengatakan, pernikahan Kaesang-Erina menjadi salah satu upaya untuk kembali membumikan adat istiadat yang sudah ada di berbagai daerah di Indonesia.
Tema besar yang dapat menggambarkan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono adalah Festival Budaya.
“Yang akan kita lakukan di pernikahan Kaesang-Erina ini adalah Festival Budaya. Selama ini selalu kebarat-baratan, maka kita akan membumikan kembali pernikahan agar kembali ke adat istiadat kita."jelas Erick, Jumat (9/12).
"Nanti ngunduh mantu di Solo akan digelar di Loji Gandrung yang akan diisi oleh proses adatnya. Yang di Pura Mangkunegaran, akan dilangsungkan tasyakuran,” lanjutnya.
Rangkaian festival budaya tersebut, lanjutnya, didesain untuk mengajak keterlibatan warga Solo agar ikut hanyut dalam kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua pengantin. Untuk itu, festival budaya ditempatkan di lokasi yang kerap dikunjungi warga Solo di akhir pekan dengan 9 panggung hiburan berbasis kesenian tradisional, mulai dari gamelan hingga musik keroncong.
"Ini akan menjadi pesta rakyat dimana rakyat pun menjadi bagian. Ini adalah festival budaya, supaya Solo menjadi objek wisata,” ungkapnya.
Erick menegaskan, budaya yang berkembang disetiap daerah, baik budaya daerah Solo maupun di kota-kota lainnya jangan sampai hilang, karena budaya lokal merupakan kekuatan Indonesia dalam mengembangkan wisata.
"Setiap festival budaya harus dicarikan jalan menuju keekonomiannya, sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah Pop Culture Country. Kalau Korea bisa jadi Pop Culture Country, mengapa kita tidak bisa. Mayoritas warga kita adalah anak muda. Gererasi muda kita itu jangan dianggap remeh, mereka tidak kaleng – kaleng. Tugas kita adalah membantu mereka,” jelas Erick.
Indonesia, kata Erick, punya bibit ke arah Pop Culture Country. Salah satunya muncul dari industri perfilman. Dalam acara Festival Film Indonesia (FFI) belum lama ini terungkap bahwa hingga November 2022, ada 51 juta orang Indonesia yang menonton di bioskop. Dimana 51% diantaranya menonton film Indonesia.
“Ini yang harus kita kembangkan. Ini yang harus kita jaga. Agar nanti ketika menjadi negara maju, tetap tanpa melakukan perubahan budaya,” tegasnya. (tjs/buz/rka)
Load more