Solok, tvOnenews.com - Baru-baru ini beberapa warga di Solok, Sumatera Barat menemukan salah satu satwa langka Indonesia yakni seekor Kucing Emas Asia yang berkeliaran di sekitar pemukiman warga.
Kucing Emas Asia atau Pardofelis Temminckii ditemukan oleh warga di Kelurahan Laiang, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar) pada hari Selasa (20/12/2022).
Namun sayang, salah satu jenis kucing langka di Indonesia itu ditemukan oleh sejumlah warga di Kota Solok sedang berkeliaran di pemukiman warga dalam kondisi lemas dan juga kurus.
Dalam beberapa video dan foto yang beredar di media sosial terlihat saat sejumlah warga mengerumuni seekor kucing emas Asia di Solok yang berhasil diamankan dan diselamatkan oleh warga sekitar.
Kucing Emas Asia yang Ditemukan Warga di Solok, Sumatera Barat (Sumber : tvOnenews/ Beni Roska)
Petugas Pengendali Ekosistem Hutan dari BKSR Resort Barisan Solok Jumanda Putra menyebutkan, Kalweit merupakan lembaga non profit yang konsen terhadap pelestarian primata.
Adapun, NGO Kalaweit sendiri kini berbasis di Nagari Supayang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
"Karena di sana ada tim dokter hewan, dan lokasinya berada dekat wilayah BKSDA Resort Solok, maka kami bermitra dengan Kalweit," katanya.
Jumanda juga mengatakan, berdasarkan pantauan awal tim BKSDA Sumbar, secara fisik kucing emas tersebut diduga mengalami malanutrisi.
"Tapi kita tunggu dulu tim dari kesehatan hewa Kalaweit untuk memastikan kondisinya," lanjutnya.
Ia juga mengatakan, bahwa setelah ini kucing emas tersebut akan dirawat oleh NGO Kalaweit dan akan terus dipantau kondisinya oleh pihak BKSDA Sumbar.
"Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan hewan ini," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kemunculan kucing emas di Laiang ini adalah yang pertama kali terjadi.
"Sejauh ini, baru kali ini ada kemunculan kucing emas ke dekat pemukiman warga di Kota Solok," katanya.
Ia menduga, munculnya hewan langka dilindungi itu karena ingin meminta pertolongan. Sebab saat ditemukan oleh warga sekitar, hewan langka tersebut tidak agresif sama sekali.
"Badannya sangat kurus, dan lemah. Mudah-mudahan bisa diselamatkan oleh tim dari Kalaweit," ujarnya.
Ia melanjutkan, habitat kucing emas tersebar di hampir di seluruh kawasan hutan Sumatera, namun keberadaannya jarang diketahui.
"Untuk berapa populasinya di hutan dekat Solok ini kita tidak tahu, tetapi hewan ini termasuk yang dilindungi dan terancam punah," katanya.
Kucing Emas Asia yang Ditemukan Warga di Solok, Sumatera Barat (Sumber : tvOnenews/ Beni Roska)
Diketahui pada tahun 2008, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengklasifikasikan kucing emas sebagai hampir terancam punah.
Dikutip dari laman resmi IUCN, spesies mendekati kualifikasi sebagai rentan karena tekanan perburuan dan hilangnya habitat.
Alasan utama kehilangan habitat itu karena hutan Asia Tenggara sedang menjalani tingkat daerah deforestasi tercepat di dunia, termasuk hutan di Sumatera.
Disebutkan juga di wilayah Indonesia Kucing Emas ini hanya ditemukan di wilayah Sumatera saja, persebaran dari hewan langka ini berada disekitar kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Nasional Bukit Barisan Selatan, hingga Taman Nasional Way Kambas.
Selian di Indonesia kucing ini juga kerap ditemukan di wilayah Asia lainnya seperti Malaysia Vietnam, Thailand, Myanmar, Tiongkok, Tibet, dan juga Nepal
Umumnya mereka ditemukan di daerah hutan-hutan yang memiliki iklim tropis dan beberapa wilayah subtropis, kucing emas biasanya berkeliaran di semak belukar sampai padang rumput ataupun daerah bebatuan.
Kucing Emas Asia ini merupakan salah satu jenis kucing yang juga merupakan predator yang aktif di siang hingga sore haru memangsa hewan-hewan yang memeilik ukuran lebih kecil darinya.
Memiliki cakar yang tajam dan juga gerakan yang gesit kucing ini kerap memangsa hewan-hewan seperti tupai, kelinci, burung bahkan ular yang berkeliaran di alam bebas. Namun, kucing emas juga tidak taku untuk memangsa hewan-hewan yang memilik ukuran badan yang lebih besar darinya.
Kucing Emas Asia yang ditemukan dalam kondisi kurus dan lemas oleh warga di Solok, Sumatera Barat ini selanjutnya akan dirawat oleh NGO Kalaweit.
Pihak BKSDA Sumbar pun berharap jika Kalaweit bisa menyelamatkan dan merawat salah satu jenis hewan langka yang hampir punah itu. (Bra/akg)
Load more