Jakarta, tvOnenews.com - Saat ini kucing menjadi salah satu jenis hewan favorit yang kerap dipilih oleh banyak masyarakat untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan mereka di rumah.
Dengan sifat kucing yang terkenal sangat mudah bersahabat dengan manusia dan bisa dengan mudah dijadikan sebagai teman bermain dirumah, menjadi salah satu alasan mengapa hewan berbulu ini kerap dipilih sebagai peliharaan.
Bukan cuma itu wajah lucu dan juga bulu-bulu lembut dan tebal mereka menjadi daya tarik lain yang membuat seekor kucing kerap dipilih sebagai hewan peliharaan oleh banyak orang.
Dikatakan jika mengelus kucing juga bisa membantu mengurangi stres para pemiliknya maka dari itulah mengapa kesehatan bulu kucing tentu perlu diperhatikan dan dirawat sehingga bebas dari bulu rontok.
Padahal, kondisi tersebut perlu segera ditangani sehingga tidak berdampak buruk untuk kucing. Sebenarnya, apa sih penyebab bulu rontok pada kucing yang perlu diwaspadai? Dilansir dari situs Halodoc Berikut ini beberapa alasan yang menyebabkan bulu seekor kucing rontok.
Kerontokan bulu pada kucing juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Hormon tertentu bertanggung jawab atas pertumbuhan bulu kucing dan mungkin juga menjadi alasan mengapa kucing mengalami kerontokan bulu.
Kelebihan atau kekurangan hormon tersebut bisa mengakibatkan bulu rontok. Kamu mungkin juga menemukan bahwa kucing yang hamil atau menyusui kehilangan bulunya karena perubahan hormon mereka selama waktu tersebut, tetapi jangan terlalu khawatir karena bulu pada akhirnya akan tumbuh kembali seiring waktu.
Ada kemungkinan kucing mengalami infeksi seperti kurap kucing (infeksi jamur), berkembangnya parasit, misalnya tungau atau kutu, atau kondisi kulit kucing lain yang disebabkan oleh alergi.
Oleh karena semua ini akan mengiritasi kulit, kucing akan terus menggaruk untuk membantu mengurangi gatal yang dirasakan. Dampaknya tentu kucing akan mudah mengalami kebotakan atau hairball, ketika ia membersihkan atau menggaruk area tersebut.
Ketika kucing peliharaan anda sedang stress dan perilaku menjilat atau mencakar mereka dilakukan secara obsesif, hal tersebut sudah sangat jelas bisa membuat mereka kehilangan rambut.
Dokter hewan menyebut hal itu dengan istilah alopecia psikogenik, kondisi dimana seekor kucing yang memilikinya cenderung memilih menjilati bulu di perut, tubuh bagian samping, dan kaki mereka dan membuat terluka.
Pola makan seekor kucing juga bisa berpengaruh terhadap rontoknya bulu pada seekor kucing. Pola makan yang tidak sehat, kesehatan yang buruk, atau penyakit yang tidak terdeteksi dapat menjadi penyebab kucing kehilangan bulunya.
Maka dari itu sangat disarankan untuk segera bertanya pada dokter hewan untuk mencari tahu penyebab pasti kerontokan bulu dan penanganan yang tepat. Karena, beberapa penyebab kerontokan rambut pada kucing juga dapat menyerang manusia dan menular.
Ras kucing murni, seperti Himalaya dan Bengal lebih mungkin memiliki gen yang menyebabkan kerontokan bulu. Sementara ras lainnya seperti Sphynx, mengalami pembiakan khusus agar tidak tumbuh bulu.
Ada beberapa kondisi lain yang bisa dibilang langka yang menyebabkan bulu rontok pada kucing, termasuk gejala masalah sistem kekebalan, diabetes, tiroid yang terlalu aktif, atau kanker. (akg)
Load more