Jawa Timur, tvOnenews.com - Berbahan kulit pohon pisang, kerajinan tas produksi warga Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil tembus pasar ekspor Hawai dan Afrika.
“Kerajinan berbahan serat kulit pisang ini sudah mulai tahun 2000. Sekarang dikelola BUMDes,” kata Nuri, pengelola BUMDes Tambong, Kamis (5/1/2023) siang.
Selain tas, kerajinan berbahan serat kulit pisang ini memproduksi beragam souvenir cantik. Seperti, tempat ponsel, nampan hingga peralatan makan dan minum.
Bahan dasar serat kulit pisang dikreasi dengan batok kelapa. Hasilnya, beragam kerajinan unik berhasil diciptakan warga. Yang menarik, para perajin kebanyakan justru kaum ibu-ibu.
Kerajinan ini dikerjakan sekitar 150 orang ibu-ibu. Mereka sebelumnya dilatih hingga mahir saat pandemi Covid-19. Dengan kerajinana yang mereka geluti, mampu menopang perekonomian warga.
Selain di eksport ke Afrika dan Hawai, kerajinan serat pohon pisang ini juga di kirim ke wilayah Asia, yakni pasar Thailand.
Saat perhelatan MotoGP di Mandalika, Lombok, NTB, kerjinan rajut kulit pisang juga dijadikan souvenir oleh panitia ajang MotoGP.
“ Sekali kirim bisa 20.000 biji,” jelasnya.
Proses pembuatan kerajinan ini cukup sederhana. Rata-rata, berbahan dasar anyaman. Lalu, dikreasikan dengan bahan lain. Sehingga, terkesan mewah.
Tak hanya mendongkrak ekonomi warga setempat, dalam satu bulan para perajin bisa mengantongi penghasilan minimal Rp600.000.
“Adanya kerajinan ini cukup dirasakan warga, bisa membantu ekonomi,” kata Luluk (34), salah satu perajin.
Kerajinan ini juga mengurangi angka pengangguran di Banguwangi, karena menyerap banyak tenaga kerja disektor non-formal. (hoa/mii)
Load more