"Saat mediasi mungkin ada ketidaksukaan tindakan petugas yang diam-diam memfoto perempuan. Tidak suka dengan cara petugas tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Sukiman menjelaskan bahwa saat terjadi mediasi, oknum petugas tersebut mengakui bahwa tindakannya salah. Dan saat mengambil foto tidak ada kontak fisik dengan wisatawan tersebut.
"Pelaku mengaku memang, dia bilang ambil foto bukan pakaian yang senonoh. Tidak ada kontak body hanya foto saja tanpa sepengetahuan wisatawan tersebut," katanya.
Sementara, kta Sukiman, wisatawan yang sebagai korban merasa tindakan petugas tersebut bertindak cabul.
"Enggak tahu petugas itu ambil foto untuk apa. Tapi korban merasa itu tidak baik, pelau juga menyadari salah," jelasnya.
Sementara mediasi, kata Sukiman, oknum petugas tersebut dikeroyok oleh rombongan pendaki hingga kendaraannya dirusak.
"Petugas itu juga dikeroyok. Ada pengrusakan kendaraan motor pelaku. Kami juga menyayangkan tindakan wisatawan, dan setelah mediasi mereka sepakat damai. Dan dari korban meminta pelaku ini dipecat," jelasnya.(ind)
Load more