Keduanya wafat dalam waktu yang tidak terlalu jauh. Meninggalnya Khadijah dan sang paman Abu Thalib membuat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam merasa terpukul.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam suasana bersedih Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tetap melanjutkan dakwahnya.
Beliau kemudian bepergian menuju wilayah Thaif yang jauhnya 100 kilometer dari kota Mekkah untuk menyebarkan Islam, ditemani putra angkatnya Zaid bin Haritsah.
“Alih-alih Bani Thaif menyambut dengan hormat (dakwah tersebut), mereka justru merespon dengan perilaku yang menyakitkan,” ujar Ustaz Adi Hidayat dilansir dari laman Republika.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dilempari batu hingga mengalami luka dikakinya, sementara Zaid yang menemani juga mengalami luka di bagian kepalanya akibat terkena lemparan batu.
Keduanya kemudian pergi ke sebuah kebun untuk mengamankan diri. Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersandar pada sebuah pohon anggur, datanglah malaikat Jibril atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Ya Rasul, apapun yang engkau minta, saat ini juga apabila harus diangkat bukit (Thaif) ini dan ditimpakan ke mereka yang menyakitimu, maka seketika akan aku laksanakan,” ujar malaikat Jibril.
Namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam justru menolak tawaran malaikat Jibril itu. “Bisa jadi mereka menyakitiku bukan karena sengaja ingin melukai, tapi mungkin memang mereka belum paham manfaat risalah (agama) ini. Saya berharap di kemudian hari ada keturunan bani Thaif yang beriman kepada Allah,” jawabnya.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian berdoa:
Load more