Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala,"
2. Bacaan Surat Sholat Dhuha
Surah yang dianjurkan dibaca saat sholat dhuha adalah surat Asy Syams pada rakaat pertama dan surat Ad Dhuha pada rakaat kedua.
Kedua surah tersebut dibaca usai membaca surah Al Fatihah pada setiap rakaatnya.
Anjuran ini merujuk pada riwayat 'Uqbah bin 'Amir yang mengatakan:
"Rasulullah pernah memerintahkan kepada kami mengerjakan sholat dhuha dengan membaca surat Asy-Syams dan surat Ad-Dhuha." (HR At-Thabrani)
Bacaan surah Asy Syams
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا ࣖ
Wasy-syamsi wa ḍuḥāhā wal-qamari iżā talāhā wan-nahāri iżā jallāhā wal-laili iżā yagsyāhā was-samā`i wa mā banāhā wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā wa nafsiw wa mā sawwāhā fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā qad aflaḥa man zakkāhā wa qad khāba man dassāhā każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā iżimba'aṡa asyqāhā fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā wa lā yakhāfu 'uqbāhā
Artinya: "Demi matahari dan sinarnya pada waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), demi bulan saat mengiringinya, demi siang saat menampakkannya, demi malam saat menutupinya (gelap gulita), demi langit serta pembuatannya, demi bumi serta penghamparannya, dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya, lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah). Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya." Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah). Dia tidak takut terhadap akibatnya.
3. Bacaan surat Ad-Dhuha
Load more