Jombang, tvOnenews.com - Pada tanggal 7 Februari 2023 lalu, Nahdlatul Ulama (NU) genap berusia 100 tahun menurut kalender hijriyah. Berdirinya NU tidak terlepas dari kehebatan sang pendirinya, Hadratus Syeh KH Hasyim Asy'ari.
Namun juga tidak lepas dari peran Syaikhona Kholil, Kademangan, Bangkalan, Madura.
Mbah Kholil Bangkalan pada tahun 1924 atau dua tahun sebelum NU lahir, seperti ditulis sejumlah media, telah memberikan tongkat kepada KH Hasyim Asy'ari yang dititipkan melalui KH As'ad Syamsul Arifin, Situbondo yang saat itu nyantri di pesantren Mbah Kholil.
Tongkat tersebut hingga saat ini masih terawat dengan baik bahkan masih sangat berwibawa.
Tongkat KH Hasyim Asy'ari tersebut kini disimpan sang cucu beliau, Gus Muhammad Riza Yusuf Hasyim di rumahnya, di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur. Sekitar 800 meter sebelah utara Pondok Pesantren Tebuireng.
Tongkat tersebut panjang dan besarnya kayu tidak berbeda dengan umumnya tongkat.
Tongkat disimpan Gus Riza dalam sebuah lemari kaca berukuran kecil, sedangkan tongkatnya dibungkus dengan kain berwarna hijau daun.
"Tongkat ini biasanya digunakan Mbah Hasyim ke masjid. Sesampainya di masjid kemudian digantungkan pada paku di dinding masjid, buktinya terlihat bekas goresan paku pada pegangan tongkat," kata Gus Riza.
Tongkat yang disimpan Gus Riza milik Mbah Hasyim merupakan hadiah dari Mbah Kholil Bangkalan, dibenarkan KH Lukman Hakim, Mudir Pondok Pesantren Tebuireng.
"Saya nyantrinya kan belakangan, tapi yang saya dengar, tongkat itu memang dari Mbah Kholil. Gus Riza yang rajin mengumpulkan barang-barang milik Mbah Hasyim," kata santri asal Banten yang kini menetap di Jombang itu.
Kyai Lukman menjelaskan mengenai kelebihan tongkat milik Mbah Hasyim yang kini telah berusia lebih dari 100 tahun itu.
"Tongkat mbah Hasyim itu bukan sekedar tongkat untuk membantu berjalan, karena secara fisik, Mbah Hasyim orangnya sehat dan bergerak cepat tidak perlu bantuan tongkat. Tetapi tongkat memiliki makna yang luar biasa, seperti yang diceritakan almarhum KH Yusuf, Rangkasbitung, Banten yang nyantri langsung kepada Mbah Hasyim," papar Kyai Lukman, Rabu (8/3/2023).
Kyai Lukman melanjutkan penjelasannya sesuai cerita KH Yusuf, diantara kehebatan tongkat Mbah Hasyim, memiliki kewibawaan yang luar biasa.
Meskipun tidak keras namun ketika menyentuh tanah, semua santri yang sedang tidur mendengar, sehingga langsung bangun.
"Berbeda dengan santri sekarang, dulu. waktu subuh tiba, dengar.tongkat.mbah Hasyim sudah langsung bangun berlari ambil air wudlu. Begitu cerita KH Yusuf," tambah Kyai Lukman.
Selain menyimpan tongkat kakeknya, Gus Riza juga menyimpan barang-barang peninggalan Mbah Hasyim lainnya.
Di antaranya, almari dan rubu' yang merupakan alat menentukan waktu shalat dan puasa yang biasa digunakan mengajar Kyai Hasyim pada santri-santrinya.
Gus Riza juga menyimpan kursi Mbah Hasyim serta perabotan dapur yang biasa digunakan Nyai Hasyim memasak. (usi/muu)
Load more