Sidoarjo, tvOnenews.com - Di Sidoarjo terdapat salah satu masjid yang terbilang cukup tua dan unik, karena memiliki jam matahari yang digunakan sebagai penentu waktu shalat.
Adalah Masjid Baitussholihin, terletak di wilayah Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Masjid Baitussholihin hingga kini masih tetap berdiri tegak dan juga seringkali didatangi para pengendara motor ataupun mobil yang singgah untuk beribadah.
Masjid Baitussholihin nama masjid yang ditengarai telah berdiri sekitar tahun 1969 ini, terbilang unik karena dari mulai bedug hingga tempat untuk wudhu masih terbilang tradisional.
Tak hanya itu, yang menarik ada sebuah penanda shalat yaitu jam matahari sebagai penentu Shalat Dhuhur dan juga Shalat Ashar.
Mudzakir, Takmir Masjid Baitussholihin menyebut fungsi jam matahari saat ini sudah berbeda dibandingkan jaman dulu.
Menurutnya saat ini dengan telah adanya teknologi yang berkembang pesat maka waktu sholat lebih mudah diketahui dari jadwal yang telah ada.
"Namun walaupun teknologi informasi saat ini telah berkembang sehingga informasi sholat lebih mudah diketahui khalayak," katanya.
"Jam matahari ini abadi, waktu sholat yakni sholat Dhuhur dan Ashar akan bisa diketahui lewat kemiringan bayangan cahaya matahari yang menyinari ke besi yang ada di tengah jam matahari ini. Namun ini punya keterbatasan bila posisi mendung hujan atau malam jam ini tidak berfungsi," tambahnya.
Berada di jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Porong dengan Jabon, tak sedikit dari pengendara roda dua ataupun empat, ketika waktu sholat tiba banyak yang kemudian berhenti dan beribadah sejenak di lokasi ini.
Salah satunya Sulaiman warga Gempol sengaja singgah untuk beribadah di Masjid ini.
Menurutnya kesan kuno dan unik terlihat jelas dari bangunan masjid.
"Saya kagum karena masjid ini memiliki jam matahari sebagai penanda waktu sholat tradisional. Ini jarang ditemui di masjid-masjid manapun," katanya. (khu/muu)
Load more