“Soto mata sapi diiris kecil – kecil. Ada yang utuh sesuai yang membeli mas, kalau dagingnya mau diiris, ya diiris, kalau tidak suka diiris ya tidak," tuturnya.
Sementara itu pemilik warung sederhana, Atutik menuturkan, ia menekuni penjualan soto mata bersama ibunya sejak tahun 2008 silam.
"Awalnya hanya coba-coba. Karena pemintaan bertambah, saya terus berjualan hingga saat ini," ungkapnya.
Menurutnya, penjualan soto mata sapi setiap hari habis terjual. Setiap harinya soto ini bisa menghabiskan sekitar 25 hingga 30 mata sapi.
Harganya cukup ringan di kantong, yakni hanya tiga puluh ribu rupiah per porsi. Pecinta kuliner sudah bisa menikmati daging mata sapi, lengkap dengan daging babat, dan tulang lunak sapi.
"Hargaanya tiga puluh ribu, itu soto mata sapinya, tapi untuk lontongnya 2 ribu rupiah," tandas Atutik. (fds/gol)
Load more