Pacitan, tvOnenews.com - Ramadan merupakan bulan suci yang penuh kemuliaan dan keberkahan, yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Terlebih, ada banyak keutamaan dalam bulan Ramadhan, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperbaiki diri meningkatkan keimanan.
KH Abdullah Sadjad menjelaskan, sebagai bulan paling mulia, melakukan puasa Ramadhan pada bulan itu memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan yang diperoleh bagi orang yang melaksanakan puasa Ramadhan adalah derajatnya akan diangkat di sisi Allah SWT.
"Terkait ini (Ramadhan), Syekh Izzuddin (w. 1181 M) mengutip salah satu hadits Nabi. Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu,” katanya, mengutip HR Imam Muslim.
"Sedangkan maksud setan dibelenggu, karena saat kondisi berpuasa setan tidak menggoda manusia untuk bermaksiat," jelasnya.
Di samping itu, lanjut dia, keutamaan lain dari berpuasa adalah mampu mengontrol syahwat, agar terhindar dari godaan setan, karena syahwat merupakan pintu masuk utamanya. Jika setan tidak menggoda, akan terhindar hari perbuatan maksiat.
"Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya” ucapnya, mengutip HR Imam Ahmad dan Imam al-Bukhari.
Sementara itu, menurut Imam al-Ghazali (w. 1111 M), sumber utama perbuatan maksiat adalah hawa nafsu. Sementara ‘bahan bakar’ nafsu itu sendiri adalah makanan.
"Saat seseorang berpuasa, secara otomatis konsumsi makanan dalam tubuh berkurang. Dengan begitu, ia mampu menundukkan hawa nafsu dan mencegah diri dari perbuatan maksiat,'' urainya, dikutip dari Al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulûmiddîn, juz 3, h. 35.
Lebih jauh lagi, terang dia, dalam kalkulasi pahala, setiap amal ibadah akan dibalas sebesar 10 sampai 700 kali lipat, sampai besaran yang Allah kehendaki. Berbeda dengan puasa. Menurut Imam Al-Qurthubi (w. 1273 M), saking besar pahala yang diperoleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, sampai-sampai hanya Allah yang tahu besarannya.
Bahkan, masih kata KH Sadjad, bahwa setiap ibadah akan dibalas surga oleh Allah. Berbeda dengan puasa, pahalanya adalah langsung bersua dengan Allah di akhirat nanti, tanpa ada penghalang (hijâb) apapun.
"Dalam klasifikasi pahala, level pahala tertinggi adalah berjumpa dengan Allah kelak," pungkasnya. (asw/hen)
Load more