Jakarta, tvOnenews.com - Puasa senin kamis merupakan ibadah sunnah bagi umat muslim. Bagi siapa yang melaksanakannya, insyaAllah akan mendapatkan banyak manfaat.
"Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Kamis
"Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."
Selain niat, dalam berpuasa Senin Kamis juga ada doa berbuka puasa berikut doa buka puasanya yang menyebutkan syukur kepada Allah SWT.
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu atau karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezekiMu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Namun, sebelum melaksanakan puasa Senin Kamis, alangkah baiknya anda mengetahui tata cara melaksanakan puasa Senin Kamis.
Sementara, untuk tata cara melaksanakan puasa Senin Kamis sama caranya dengan tata puasa Ramadhan, berikut tata caranya,
1. Makan Sahur
Makan sahur adalah sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun, jika bangun terlambat dan tidak sempat sahur, anda harus membaca niat puasa saja, dan puasa Senin Kamis anda tetap sah.
2. Baca Niat
Niat Puasa Senin Kamis sebaiknya dibaca di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun, anda masih bisa membaca niat puasa senin kamis di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa.
3. Menahan Diri yang Membuat Membatalkan Puasa
Anda perlu menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan hal-hal lainnya.
Anda juga dianjurkan untuk menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa, seperti berbohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan. Ini dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Berbuka dengan Membaca Doa
Terakhir adalah berbuka dengan membaca doa buka puasa Senin Kamis. Buka puasa bisa dilakukan ketika matahari terbenam, tepatnya saat masuk waktu shalat Maghrib. Menyegerakan berbuka juga menjadi salah satu sunnah puasa.
(Ist)
Mengapa Nabi Sering Puasa Senin Kamis?
Buya Yahya mengatakan, alasan mengapa adanya puasa senin kamis, karena pada hari Senin merupakan hari dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
Hal itu menunjukkan kelahiran hari nabi memiliki nilainya, jika tidak ada mengapa disebut dan disambungkan untuk menjalankan ibadah puasa.
"Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadis ini. Kalau ndak ada perlu dan tidak ada nilainya pada kelahiran nabi, tak perlu disebut," kata Buya Yahya dalam ceramahnya yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube Al-Bahja TV pada Kamis (16/3/2023).
Bahkan, ia juga menyebutkan bahwa di hari senin juga Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT.
"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat nabi diutus," ujarnya.
Selain itu dalam sebuah hadits disebutkan bahwa nabi Muhammad SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan wahyunya.
“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim)
Kemudian, Buya Yahya katakan, maka dari riwayat ini umat muslim akan paham mengagungkan kelahiran nabi saw. Bahkan, ia beberkan, bila ada orang yang mengagungkan kelahiran nabi dan mengagungkan risalah nabi adalah sama.
"Maka para ulama menjelaskan hari kelahiran nabi itu diperhatikan, hari kelahiran nabi itu ada maknanya maka kita agungkan kelahiran nabi saw, maka muncullah istilah maulid nabi, dan memang kelahiran nabi adalah raya, maka kita perlu merayakan kelahiran nabi," ujarnya.
Ilustrasi Air untuk Berbuka Puasa (freepik)
Selain merupakan kelahiran nabi, hari senin juga hari dimana disodorkannya amal nabi kepada Allah SWT.
"Bagaimana amal disodorkan kepada Allah, sementara Allah sudah maha tahu, begitulah Allah yang membuat aturan dan jangan protes Allah," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, sebagai manusia juga tidak perlu banyak tanya, sebab Allah yang mengatur, Allah yang Maha Mengetahui, maka ikuti perintah Allah.
"Jangan bertanya apa yang Allah perbuat, tetapi bertanyalah apa yang engkau buat untuk Allah SWT," ujarnya.
Jadi, Buya Yahya sebutkan juga, bahwa Nabi SAW senang ketika amal ibadahnya dipamerkan di depan Allah SWT di saat dirinya sedang menjalankan puasa.
"Pokoknya Senin dan Kamis itu selalu diperhatikan. Nabi tidak akan memperhatikan sesuatu ada kelebihannya dan kelebihannya sudah disebutkan tadi, bahwasanya kelebihannya itu di hari kelahiran nabi dan hari disodorkan amal ibadah nabi kepada Allah SWT," pungkasnya. (aag/put)
Load more